Rembang – Polres Rembang mengantisipasi perkelahian antar warga di tengah-tengah festival thong-thong lek yang akan berlangsung Sabtu malam, 01 Juni 2019. Menurut catatan aparat kepolisian, pada pagelaran tahun-tahun sebelumnya, sejumlah korban dilarikan ke rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang, karena menderita luka-luka akibat perkelahian.
Wakil Kepala Polres Rembang, Kompol Sumaryono mengatakan pengamanan thong-thong lek memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Apalagi pelaksanaan lomba dari malam sampai berakhir waktu Subuh. Pada pentas thong-thong lek tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini kebetulan tidak ada babak final, sehingga mengurangi potensi kerawanan.
“Jadi peserta hanya melakukan pawai atau parade saja, nggak ada babak final yang dipusatkan di satu titik. Kerawanan itu di tempat final, kan peserta berkumpul jadi satu. Tapi karena ini sudah jadi budaya, ya kami harus melakukan pengamanan, “ tegas Wakapolres.
Kompol Sumaryono menambahkan pihaknya akan menggiatkan patroli mulai Jum’at dan Sabtu menjelang kegiatan thong-thong lek. Harapannya, dapat memantau situasi lebih awal. Kalau muncul tanda-tanda gejolak, bisa lekas diantisipasi. Termasuk selama pelaksanaan, Polres siap mengerahkan tim khusus yang disebar ke titik-titik rawan perkelahian.
“Kalau masyarakat Kabupaten Rembang, alhamdulilah peduli terhadap keamanan kampungnya. Justru yang kita waspadai adalah warga pendatang. Ini mulai patroli setiap sore, setiap malam. Nanti pas lombanya, kita giatkan lagi. Bikin tim tersendiri, khusus di lokasi rawan, jumlah anggota ditambah, “ tandasnya.
Thong-thong lek tahun ini diikuti 26 group se Kabupaten Rembang. Mayoritas pesertanya dari Kecamatan Rembang Kota. Peserta terjauh dari Desa Babadan Kec. Kaliori dan Lasem. Peserta hanya khusus kelompok tradisional. Mereka akan mengawali start lomba di Perempatan Jaeni dan finish di Jl. Pemuda, sebelah barat Gedung Haji Rembang. (Musyafa Musa).