Rembang – Sebagian kalangan menganggap anak motor hanya perkumpulan main-main dan hura-hura. Tapi di Kabupaten Rembang, ada sekelompok anak motor yang mementahkan anggapan tersebut. Mereka pada bulan suci Ramadhan ini keliling kampung, menebarkan virus-virus positif bagi warga tidak mampu yang membutuhkan uluran tangan. Nah..kami dari Jelajah Islam mengikuti perjalanan misi sosial mereka. Siapa saja yang didatangi dan bagaimana sambutan warga?
Siang itu Minggu (26 Mei 2019), suasana Kota Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah panas terik. Di salah satu pojok rumah warga Desa Soditan, Kecamatan Lasem, belasan biker yang tergabung dalam Yamaha V-ixion Club Indonesia (YVCI) Rembang, menyiapkan paket Sembako dan bingkisan Lebaran. Paket yang dikemas dalam kardus ini, bukan untuk anggota YVCI sendiri lho. Tapi untuk dibagikan kepada keluarga miskin lanjut usia, anak yatim piatu maupun kaum penyandang disabilitas.
Lalu dari mana mereka mendapatkan uang untuk membeli barang-barang tersebut ? Ketua YVCI Rembang, Heri Kuncoro menuturkan dari hasil iuran anggota, setiap bulan menyisihkan Rp 15 ribu per orang, kemudian sumbangan pihak-pihak luar yang peduli terhadap kegiatan sosial.
Menurut pria warga Desa Babagan, Kecamatan Lasem ini, anak-anak motor sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Stigma hanya main-main, hura-hura atau bahkan perkelahian antar geng motor terkadang sulit lepas. Nah..pihaknya ingin masyarakat memandang dari sisi lain, bahwa aktivitas anak-anak motor juga bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Apalagi momentum bulan suci Ramadhan ini sangatlah tepat, untuk berbagi dengan warga yang hidupnya kurang beruntung. Harapannya, pelan-pelan stigma negatif terhadap anak motor, akan luntur.
“Kita iuran sama buka donasi. Alhamdulilah yang dari luar YVCI, ada juga kok mendukung kami. Ploting sasaran yakni Lansia, difabel sama yatim piatu. Kita pengin kegiatan semacam ini jadi agenda rutin tahunan, “ beber Heri.
Dengan naik motor beramai-ramai, anggota YVCI Rembang kali pertama menuju kediaman Lasmi, di Desa Soditan, Kecamatan Lasem. Wanita berusia 70 an tahun ini tinggal sebatang kara, di dalam rumahnya yang sangat sederhana, di pinggir Sungai Bagan. Menerima bantuan dari anak-anak motor, Lasmi pun sangat senang.
Seusai dari rumah Lasmi, rombongan anak-anak motor bergeser ke kediaman Sumi di Desa Gedongmulyo, tepatnya sebelah timur Terminal Lasem. Sumi merawat ibunya yang sudah berusia lanjut, dan puteranya yang puluhan tahun lumpuh.
Sumi blak-blakan mengaku hidup dari belas kasihan orang lain. Ia tak bisa bekerja, karena harus merawat anak dan ibunya. Begitu diberi bantuan oleh YVCI, Sumi tak kuasa menahan tangis.
“Anak maupun ibu saya itu butuh perhatian khusus mas. Mandi harus dimandikan, buang air juga seperti itu. Saya ngomong apa adanya mas, nggak ada yang saya tutupi. Bantuan dari YVCI, saya do’akan berkah dunia akhirat. Matur nuwun sudah mau singgah ke rumah saya yang jelek, “ ujarnya menggunakan bahasa Jawa.
Keluar dari rumah Sumi, terdengar suara kumandang adzan Dzuhur. Anak-anak motor yang berasal dari berbagai desa di Kabupaten Rembang ini bergegas menuju Masjid, untuk menunaikan ibadah sholat Dzuhur. Tak berselang lama, mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju wilayah Kecamatan Pamotan. Ada beberapa kaum Difabel dari keluarga tidak mampu yang dibantu.
Menjelajah dari satu kampung ke kampung lain, tak hanya diikuti oleh biker laki-laki. Tapi beberapa diantaranya kaum perempuan. Siti Nur Afifah misalnya. Wanita warga Kelurahan Magersari, Rembang tersebut mengaku senang bisa ikut berpartisipasi.
“Ya tadi merasakan keliling dari satu kampung ke kampung lain. Setidaknya, langkah kami ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita, “ pungkas Siti.
Kegiatan berbagi ala anak motor di Kabupaten Rembang baru selesai malam hari. Yah..berpanas-panasan di tengah menjalankan ibadah puasa, kemudian berbuka puasa di pinggir jalan dan pulang hingga larut malam, dianggap sebagai ladang ibadah menuju hari kemenangan. Semangat terus dan semoga menginspirasi. (Musyafa Musa).