Lasem – Wirausaha Go Global Club Indonesia merancang sebuah perhelatan menarik, demi perkembangan batik tulis Lasem, supaya bisa go internasional.
Mereka akan menggelar Lasem Fashion Week, pada awal bulan November 2019. Ketua panitia kegiatan sekaligus founder Wirausaha Go Global Club Indonesia, Fanty Kurnia Margaretha menjelaskan acara utama berupa kompetisi merancang busana batik Lasem, yang dikombinasikan dengan fashion show. Juara pertama berhak mendapatkan Piala Gubernur Jawa Tengah dan bagi 10 peserta terbaik, hasil karyanya akan dipamerkan di Indonesia Fashion Gallery di New York, Amerika Serikat.
Batik tulis Lasem karya desainer Indonesia, nantinya juga akan menjadi bidikan pemotretan, dengan model-model sosialita New York. Harapannya, Batik Lasem akan semakin terkenal di mata dunia.
“Pendaftaran antara tanggal 25 Mei – 25 Agustus. Jadi desainer buat rancangan busana, dengan memakai batik tulis Lasem. Setelah dilombakan, kan ada 10 pemenang terbaik nich. Nah, habis itu kita pajang di Indonesia Fashion Gallery di New York. Nggak cuman itu saja, model-model di New York akan memakai batik Lasem tersebut, saat sesi pemotretan, “ tutur Fanty kepada Reporter R2B, Jum’at (24 Mei 2019).
Fanty menambahkan pihaknya sengaja jauh-jauh hari mengumumkan event tersebut, supaya memberikan kesempatan bagi desainer menampilkan rancangan terbaik. Kebetulan desainer dari Semarang dan Yogyakarta sudah tertarik ikut meramaikan Lasem Fashion Week.
“Pendaftaran belum dibuka, yang dari Semarang ada 5, kemudian yang dari Yogya sudah 3 minat ikut. Kan waktunya masih 6 bulan ya, biar para desainer nanti bisa membuat rancangan terbaik. Nggak terburu-buru, perlu berimajinasi. Apalagi tahu sendiri kan, New York Fashion Week berkelas dunia gitu lho, siapa sich yang nggak bangga kalau brandnya dipamerin di sana, “ ujarnya.
Selama tiga hari Lasem Fashion Week 1-3 November 2019, pihaknya membagi menjadi dua acara pokok. Hari pertama kompetisi memotret di kawasan Lasem Heritage, dengan model mengenakan pakaian batik Lasem. Pesertanya para fotografer se Indonesia, sedangkan modelnya remaja wanita Kabupaten Rembang. Ketika sudah jadi foto, diharapkan mereka mengupload ke media sosial, untuk memviralkan batik Lasem. Hari kedua penjurian foto dan hari ketiga ditutup Lasem Fashion Week, dengan konsep peragaan busana.
“Kami datangkan juri internasional, yakni Teti Rompis CEO Indonesia Fashion Gallery di New York, Zaka Hamzah pelaku usaha batik Alleira dan Bimo Permadi yang sering tangani fashion artis. Harapan saya masyarakat Kabupaten Rembang bisa ikut menyukseskan ajang ini ya. Bagaimanapun batik Lasem ikut membawa nama Kabupaten Rembang, “ pungkas wanita asli Leteh, Rembang, mantan model yang sekarang menjadi pemain golf ini. (Musyafa Musa).