

Rembang – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rembang diperkirakan baru akan berlangsung bulan September tahun 2020. Namun saat ini sudah mulai muncul sejumlah nama kandidat ingin maju bertarung. Bahkan ada pula yang terang-terangan siap mencalonkan diri, mengincar kursi Bupati. Siapa dia ?
Salah satunya Sukaryono, warga Gang Palen No. 22 Desa Sawahan, Rembang. Sukaryono menyatakan kali pertama ingin menjajaki dengan partai politik dulu, guna mencari kendaraan politik. Namun jika peluang itu tertutup, ia akan memilih cara lain melalui jalur independen atau calon perseorangan.
“Sebetulnya begini, ingin sekali bersama partai dan rakyat membangun Kabupaten Rembang. Dua-duanya ingin saya gabung. Tapi kalau nggak ada partai politik yang mau bawa saya, ya saya akan pakai jalur independen. Saya sudah mulai persiapan ini, “ tuturnya.
Pria yang terakhir kali menjabat sebagai anggota DPRD Rembang tahun 2004 itu mengungkapkan belum menentukan kandidat calon wakil bupati. Namun ia berharap ada figur dari pondok pesantren yang mau mendampingi. Semisal tokoh PPP atau PKB. Keinginan untuk maju tersebut, menurutnya dilatarbelakangi keprihatinan melihat kondisi Kabupaten Rembang.
“Saya nggak bisa berakrobat politik di depan rakyat yang masih kelaparan. Saya mantan anggota DPRD 10 tahun, berkecimpung di dunia politik 40 tahun. Kabupaten Rembang masih carut marut. Bagaimana wajah Kabupaten Rembang, bagaimana kondisi ekonominya. Lihat saja lalu lintas di dalam kota amburadul. Saya paham masalah itu, maka saya harus tampil, “ tegas Sukaryono.
Lebih lanjut Sukaryono menyampaikan dirinya bahkan sudah mengeluarkan sumpah atau semacam pakta integritas, berjumlah 4 butir. Jika terpilih menjadi Bupati Rembang, berjanji tidak akan korupsi sepeserpun uang rakyat, menyediakan makanan sederhana setiap pagi di halaman kantor Bupati dan tempat-tempat lain, keluarga maupun kerabat dilarang menangani atau meminta fee proyek APBD Kabupaten Rembang dan siap mendatangkan investor untuk mengelola sumber daya alam Kabupaten Rembang.
“Saya bersumpah kepada Allah, bumi dan rakyat Kabupaten Rembang. Jangankan kok Miliyaran atau ratusan juta, sepeserpun tidak akan korupsi uang rakyat. Kemudian saya ingin menyediakan makanan sederhana tiap pagi untuk rakyat. Keluarga, kerabat nggak boleh main proyek dan terakhir saya akan datangkan investor sebanyak mungkin, “ bebernya penuh semangat.
Sukaryono, dulu sebelum orde baru tumbang, pernah aktif di partai politik PDI. Setelah itu ia bergabung ke PNI Massa Marhaen. Namun sejak tahun 2004 meninggalkan dunia politik. Saat ini pria berusia 57 tahun tersebut, berprofesi sebagai wiraswasta. (Musyafa Musa).
buatkan jalan lingkar pak, ntar sy pilih anda
Keren om…
Sepenggal kalimat yg sy garis bawahi adalah “keluarga maupun kerabat dilarang menangani atau meminta fee proyek APBD “. Ada orang diluar keluarga yg bisa tentunya.. hehehe…
Ayoo semangat membangun Rembang!!
hmmm… menarik juga dengan sumpahnya…. tpi apa iyaa ?
Aku mung mesem trus ngguyu karo ethok2 turu.
Wis basi sumpah2 semacam ini..
Wis rak payu ning dunia manapun terutana dunia rembang..