Pancur – Bencana tanah lonsor mengejutkan warga Desa Banyuurip Kecamatan Pancur, Rabu (01 Mei 2019) sekira pukul 03.00 dini hari. Ada tiga titik longsor, 1 diantaranya tergolong cukup parah. Longsor disebabkan curah hujan sangat tinggi, sejak Selasa petang.
Kepala Desa Banyuurip, Kamadi menjelaskan tiga titik longsor semuanya mengenai rumah. Dua lokasi termasuk ringan, sedangkan 1 lokasi mengakibatkan kerusakan berat rumah Kadis Almunawar (38 tahun). Dinding samping rumah jebol, sehingga rumah harus dibongkar, karena kondisinya membahayakan jika ditempati.
Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Kebetulan peristiwa longsor beriringan dua kali. Yang pertama, Kadis sekeluarga sudah siap-siap mengantisipasi untuk menyelamatkan diri. Tak berselang lama muncul longsor kedua yang jauh lebih besar.
“Saya datang ke TKP jam setengah 4 pagi. Kondisinya rusak parah. Lokasi rumah pak Kadis ini dulu juga pernah kena longsor sedikit, tapi nggak separah ini. Lha wong hujannya itu dari sore rintik-rintik. Semakin malam semakin deras, “ ujar Kamadi.
Kamadi menambahkan ia berusaha memberikan dorongan semangat kepada pemilik rumah, agar tabah menghadapi musibah. Masyarakat sekitar, termasuk para relawan tanggap bencana juga berdatangan untuk membantu membongkar rumah tersebut. Bahan-bahan rumah yang terbuat dari kayu, sebagian masih bisa digunakan lagi.
“Kalau kerugian masih dihitung ya. Semalam saya sudah menghubungi pak Babinsa, kemudian petugas PMI juga. Sinyalnya di sini agak susah. Alhamdulilah para relawan bersama masyarakat bisa bahu membahu Rabu pagi ini, “ imbuhnya.
Relawan PMI Kab. Rembang, Shofi Ahmad Husnan mengungkapkan selain menerjang Desa Banyuurip, longsor juga melanda Desa Trenggulunan, Kec. Pancur. Tercatat ada 6 titik longsor, berdampak terhadap akses jalan kampung tertutup material longsoran.
“Ini habis dari Desa Banyuurip, saya langsung bergeser ke Desa Trenggulunan, “ kata Shofi.
Sementara itu, Kapolsek Pancur, AKP Sri Iriyanti menyatakan setelah menerima informasi, anggotanya langsung menuju lokasi bencana, sekaligus memberikan bantuan tenaga. Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, saat cuaca ekstrim.
“Kalau curah hujan tinggi, warga harus tanggap bencana. Tujuannya, dengan kesiapsiagaan dapat mengantisipasi kemungkinan jatuhnya korban jiwa, “ pungkas Kapolsek. (Musyafa Musa).