

Rembang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang, kembali menerima laporan adanya anggota KPPS meninggal dunia, pasca Pemilu serempak 17 April.
Ketua KPU Kabupaten Rembang, M. Ika Iqbal Fahmi menyampaikan hal itu ketika membuka rekapitulasi suara manual di Gedung Balai Kartini, Selasa pagi (30 April 2019). KPPS tersebut atas nama Khoirul Anam (29 tahun), KPPS 001 di Desa Sumurtawang, Kecamatan Kragan. Mengenai penyebab meninggalnya yang bersangkutan, diduga akibat kelelahan. Ia mengeluh sakit dan tidak nafsu makan. Setelah itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Semarang. Selang 3 hari kemudian meninggal dunia.
Khoirul Anam menyusul kepergian Nurul Hidayati, KPPS Desa Landoh Kecamatan Sulang yang meninggal dunia akibat jatuh bersama motornya, saat akan mengajar sekolah PAUD usai penghitungan suara. Iqbal mengakui proses tahapan Pemilu kali ini memang cukup melelahkan.
“Yang meninggal dunia berarti ada 2. Yang sakit pasca Pemilu ada 4 orang, Lusiana warga Sukoharjo Rembang, Nur Khotib di Desa Plawangan Kec. Kragan, Asmaul Husna di Desa Suntri Gunem dan Joko Wahono di Desa Kunir Sulang. Mereka ini adalah pejuang-pejuang demokrasi yang patut kita hargai, “ ujarnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang hadir dalam rekapitulasi suara tersebut mengaku sedih apabila ada pihak-pihak menyatakan Pemilu terindikasi ada permainan maupun kecurangan, padahal penyelenggara Pemilu sudah bekerja keras.
Ia yang juga Sekretaris DPC PPP Kabupaten Rembang tak bisa bermain untuk mengangkat 1 suara PPP, karena tidak ada celah. Jika di Kabupaten Rembang muncul tudingan Pemilu curang, Hafidz menegaskan akan melawan tudingan tersebut.
“Saya kemarin mencoba mengangkat suara 1 saja untuk PPP, nggak bisa. Ini membuktikan tidak ada celah permainan. Makanya saya sedih kalau di tv dan di media-media bilang ada penyimpangan. Masyaallah, gak terima kalau di Rembang digitukan. Mbok yao kerja orang-orang bawah ini dihargai, “ tandas Bupati.
Menyangkut korban meninggal dunia, Nurul Hidayati, anggota KPPS di Desa Landoh, ahli warisnya telah menerima santunan. Begitu pula Lusiana, KPPS di Desa Sukoharjo, Rembang yang keguguran mendapatkan santunan, masing-masing Rp 10 Juta. Santunan tersebut berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan untuk korban lain, masih dalam proses pengusulan. (Musyafa Musa).