Bulu – Air terjun Kedung Grenjeng di Dusun Coban Desa Jukung, Kecamatan Bulu, beberapa waktu lalu pernah “booming” menjadi sasaran pengunjung, untuk sekedar berfoto selfie maupun mandi di lokasi itu. Setelah berjalan sekian lama, bagaimana kabar air terjun tersebut ?
Belasan wartawan yang tergabung dalam Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, hari Senin (29 April 2019) menuju air terjun Kedung Grenjeng, untuk memantau langsung perkembangannya.
Sanyoto, salah satu wartawan mengatakan dari jalan dalam kampung di Dusun Coban, akses jalan ke air terjun masih berupa tanah setapak. Kalau menggunakan sepeda motor, sebenarnya bisa mendekat, tapi agak kesulitan, apalagi jika seusai hujan. Terlepas dari semua itu, Sanyoto menilai destinasi alam tersebut layak dikembangkan. Tapi pemerintah desa setempat harus bekerja keras menata akses jalan maupun sekitar air terjun dulu.
“Saya kira cukup menarik untuk dikunjungi bersama temen maupun keluarga. Alamnya masih alami, hanya kendala jalan saja. Begitu jalan ditata, pengunjung akan dengan mudah menjangkau ke sana, sehingga nggak perlu jauh-jauh jalan kaki, “ terangnya.
Wartawan lainnya, Hasan Yahya menuturkan selama ini aktivitas liputan anggota PWI lebih banyak di kawasan dalam kota Rembang. Dengan datang ke Kedung Grenjeng, selain bisa melepas kepenatan, juga mengangkat destinasi wisata di pelosok pedesaan.
Sependapat dengan Sanyoto, Hasan berharap Pemkab Rembang turut membantu menata jalan menuju air terjun, agar ada percepatan kemajuan wisata di Dusun Coban.
“Tadi nyoba mandi, wah seger banget pokoknya. Airnya pas lumayan besar. Habis mandi, kita makan bareng. Kalau ingin ditata, warga jangan hanya mengandalkan air terjun saja. Mungkin bisa digabungkan dengan konsep wisata alam lain. Apakah dari sisi keindahan alam, kuliner atau potensi menarik apa yang bisa diberdayakan, “ ujarnya.
Hasan menambahkan terdapat beberapa destinasi air terjun di Kabupaten Rembang. Disamping Kedung Grenjeng, juga ada air terjun kali mancur di Desa Gowak Kecamatan Lasem dan air terjun Desa Pasucen Kecamatan Gunem. Selama ini yang menjadi hambatan, wisata air terjun tidak mampu bertahan lama, karena pada musim kemarau airnya akan mengering. (Musyafa Musa).