Berkat Kreativitas, Sampah Daur Ulang Langsung Menyedot Perhatian
Peragaan busana yang mengenakan kostum dari sampah daur ulang di pinggir Pantai Nyamplung Indah Desa Tritunggal, Senin (22/04).
Peragaan busana yang mengenakan kostum dari sampah daur ulang di pinggir Pantai Nyamplung Indah Desa Tritunggal, Senin (22/04).

Rembang – Ada yang cukup menarik dan menyedot perhatian masyarakat, ketika berlangsung Festival Jaga Bumi di pinggir Panyai Nyamplung Indah Desa Tritunggal, Rembang, Senin pagi (22 April 2019). Salah satunya ketika diadakan peragaan busana dengan kostum yang menggunakan bahan daur ulang sampah.

Belasan peserta dari jenjang sekolah SMP/SMA ikut ambil bagian dalam fashion show unik tersebut. Seorang peserta, Fadhe Agnes Dwi Febianti dari SMP N III Lasem menceritakan untuk membuat kostum berbahan sampah, pihaknya membutuhkan waktu sekira 5 hari. Kostum memanfaatkan botol, tutup botol bekas, kemudian plastik dan masih banyak lagi pernak-pernik lainnya dari barang bekas.

“Karena dikerjakan bersama-sama ya nggak ada kesulitan. Pada bagian pundhak itu kita buat replika perahu, untuk menunjukkan Pantai Nyamplung banyak perahunya. Mungkin kalau ditotal beratnya sampai 5 Kg lebih, “ ujarnya.

Gatot Mardiyana, mewakili pelaksana kegiatan dari PT. Semen Gresik mengungkapkan pihaknya menggelar peragaan busana dari bahan sampah plastik, untuk mengedukasi masyarakat bahwa barang-barang bekas yang sering mengotori lingkungan, ternyata juga bisa memberikan nilai tambah. Ia berharap kedepan akan semakin banyak warga melakukan daur ulang sampah, untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

“Bahwasanya bahan-bahan yang sudah nggak kepakai dan berdampak negatif terhadap lingkungan, ternyata oleh adik-adik pelajar ini dapat dimanfaatkan untuk nilai tambah. Bagus-bagus kok hasilnya. Kedepan semoga budaya merecycle sampah ini dapat semakin berkembang, “ kata Gatot.

Menurut sejumlah penelitian, sampah berupa kantong plastik diperkirakan baru bisa terurai 10-12 tahun, sedangkan botol plastik akan jauh lebih lama. Ketika tercecer ke tanah, dampaknya kesuburan tanah akan menurun, membunuh hewan pengurai seperti cacing tanah, dan menghambat jalur air yang akan meresap ke tanah. Belum lagi kalau plastik memenuhi perairan, dampaknya bisa lebih tragis.

Pada akhir kegiatan, peragaan busana dari sampah daur ulang ini, peserta dari SMP N III Lasem, Fadhe Agnes Dwi Febianti menjadi yang terbaik, kemudian juara II dari SMP N 5 Rembang dan juara III direbut peserta dari MA Arrohman Bulu. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan