Pancur – Warga di Kecamatan Pancur mendesak Pemerintah Kabupaten Rembang, lebih memperhatikan Kecamatan Pancur, supaya perekonomian di daerah tersebut kedepan lebih maju.
Yakur, warga di Desa Pancur berpendapat selama ini perkembangan Kecamatan Pancur masih kalah, jika dibandingkan dengan kecamatan lain.
“Sudah lama Pancur kok nggak maju-maju seperti kecamatan lain. Penampilan daerahnya ya gini-gini saja. Pemkab Rembang kira-kira punya program apa untuk Pancur, “ ungkap Yakur.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menanggapi dari sisi geografis, Kecamatan Pancur berhimpitan dengan Lasem dan Pamotan. Hal itu menjadi daerah yang sulit dikembangkan. Namun ia menilai ekonomi di Kecamatan Pancur sebenarnya sudah maju.
“Di Pancur sarana pra sarananya sudah bagus. Puksesmasnya kita bangun, mau jadi rawat inap. Pancur ini kan berada di antara Lasem dan Pamotan. Bahkan sudah mepet dengan Kecamatan Lasem, seolah-olah Pancur itu nempel sama Lasem. Nah, kondisi geografis ini juga menjadi kendala, “ ujarnya.
Hafidz memastikan akan ada pabrik besar di Desa Japeledok, Kecamatan Pancur. Pabrik tersebut merupakan anak perusahaan pabrik sepatu dari Korea Selatan yang lebih dulu berdiri di sebelah timur Embung Rowosetro, Jl. Clangapan – Pamotan. Menurut rencana, pabrik di Desa Japeledok mampu menyerap 4-5 ribu orang tenaga kerja.
Selain investasi, Bupati menilai Kecamatan Pancur banyak ditopang sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik tulis dan lonthong Tuyuhan, kemudian sektor perkebunan, terkenal sebagai penghasil durian.
“Pabrik yang akan berdiri di Desa Japeledok Kec. Pancur ini sudah selesai pembebasan lahan, ini sedang kita proses perizinannya. Entah itu nanti menggarap apa, tapi pabrik tersebut satu group dengan pabrik sepatu. Kalau itu ada, pasti akan sangat pesat pertumbuhan ekonomi di Kec. Pancur, “ imbuhnya.
Disinggung layak tidak Kecamatan Pancur memiliki pasar, Bupati menambahkan saat ini kurang tepat, karena kebutuhan masyarakatnya bisa dipenuhi di Pasar Lasem dan Pasar Pamotan yang jaraknya relatif dekat. Menurutnya, sebagai penggerak ekonomi Kecamatan Pancur, tidak harus mengandalkan pasar. (Musyafa Musa).