Rembang – Sampai dengan Kamis sore (18 April 2019) partai politik di Kabupaten Rembang masih menghitung perolehan suara Pemilu Legislatif, untuk memprediksi siapa saja yang mendapatkan kursi di DPRD Rembang.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Rembang, Harno memastikan ia yang maju lewat daerah pemilihan Pamotan dan Sale, kemungkinan besar akan terpilih lagi menjadi anggota DPRD. Kebetulan menjelang detik-detik pemungutan suara, tingkat persaingan mengendor, karena ada beberapa Caleg yang tidak maju secara all out.
Ia menilai persaingan di daerah pemilihan Rembang Kota paling berat. Sampai Kamis siang, pihaknya memiliki gambaran Partai Demokrat menggondol sekira 6 kursi. Tapi masih memungkinkan bertambah, karena proses rekap data masih berlangsung.
“Jadi antar daerah pemilihan beda-beda mas. Saya maju di Pamotan – Sale lebih ringan, karena beberapa temen memilih istirahat. Detik-detik terakhir Gerindra istirahat, Golkar juga istirahat. Saya pikir Dapil Rembang Kota, kemudian Lasem & Pancur paling berat. Selain persaingan antar Caleg, kemampuan Caleg juga berpengaruh. Penginnya minimal sama tetep 8 kursi, “ kata Harno.
Lalu bagaimana dengan PPP, yang sempat merajai Pemilu Legislatif 2014 lalu dengan menduduki 10 kursi ?
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PPP Kabupaten Rembang, Hafidin Kastur menjelaskan proses penghitungan suara di tingkat TPS, banyak yang baru selesai pada tengah malam. Bahkan ada yang sampai Kamis dini hari, sehingga saksi mendapatkan salinan formulir hasil penghitungan suara C 1 menjadi molor. Saksi kemudian menyetor ke tingkat kecamatan, untuk direkap di masing-masing daerah pemilihan.
Hafidin menargetkan siapa saja figur yang meraih kursi DPRD, semuanya akan terlihat pada hari Jum’at (19/04). Meski demikian kalau melihat data terbaru, perolehan suara PPP pada Pemilu 2019 meningkat, ketimbang Pemilu 2014. Bisa saja memungkinkan kursi PPP akan mencapai 10 lebih.
“Gambaran-gambaran sudah ada. Kalau melihat yang riil ini sepertinya ada tambahan. Perolehan suara memang meningkat, cuman apakah ini menambah kursi atau tidak, kan perlu dihitung lagi. Sekaligus melihat perolehan suara dari partai politik lain, “ terang pria warga Desa Pandangan Kulon, Kec. Kragan ini.
Ketika partai politik saja belum bisa mempunyai hasil akurat, masyarakat yang ingin tahu justru lebih bingung. Untuk mengetahui hasil Pemilu lebih cepat, mereka tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Mengingat KPU Kabupaten Rembang tidak melakukan pengumuman hitung cepat.
Sunaryo, seorang warga di Rembang berpendapat seharusnya penyelenggara Pemilu di daerah juga melayani rasa penasaran publik. Ia berharap kedepan ada perwakilan TPS langsung bisa melapor ke KPU Kabupaten, sehingga data cepat direkap. Menurutnya terlalu lama, kalau menunggu penghitungan manual.
“Hitung manual dari tingkat kecamatan dimulai hari Jum’at, tanggal 19 April 2019. Belum nanti berjenjang ke tingkat Kabupaten. Meski pada akhirnya penghitungan manual yang menjadi dasar sah legalitas hasil pemilu, tapi mbok yao ada informasi hasil Pemilu setidaknya 90 % total suara gitu. Zaman sudah maju kok masih nunggu lama, “ keluhnya. (Musyafa Musa).