Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengakui di tengah masyarakat sering muncul kesalahpahaman, kenapa warga yang sudah menerima dana Program Keluarga Harapan (PKH), justru mendapatkan bantuan lagi, yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa beras dan telur tiap bulan.
Abdul Hafidz menyatakan berdasarkan perintah dari Kementerian Sosial, penerima PKH secara otomatis mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai. Sebaliknya, penerima BPNT belum tentu memperoleh dana PKH.
“Jadi yang dapat PKH, dia dapat lagi di luar PKH. Dapetnya dobel, karena hukumnya wajib penerima PKH diberi BPNT. Kenapa, karena Kementerian Sosial memerintahkan seperti itu, “ terangnya.
Meski sasarannya sama-sama untuk keluarga miskin, namun Hafidz menegaskan perbedaan fungsi antara Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Uang PKH diberikan kepada keluarga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, mempunyai anak balita atau anak sekolah, dari jenjang SD hingga SMA. Uang kemudian digunakan untuk pemeriksaan ibu hamil, perawatan balita maupun menopang biaya keperluan sekolah. Sedangkan Bantuan pangan Non Tunai, untuk membantu kecukupan pangan warga miskin.
“Ini sering salah pemahaman ya. Kesannya orang dapat bantuan, kon dikasih lagi. Padahal fungsinya beda. Untuk ibu hamil, paling tidak bisa memeriksakan kandungannya minimal 4 kali. Untuk transport ke bidan dan dokter biar ada. Begitu pula yang sekolah, bisa untuk meringankan beban lah, intinya seperti itu, “ tandas Bupati.
Belakangan Pemkab Rembang sering menerima keluhan adanya data masih kacau, tapi program sudah dijalankan. Bupati mengakui pihaknya akan terus mendorong supaya pemerintah pusat rutin melakukan pembaruan data, sehingga penerima benar-benar tepat sasaran.
Aris, warga di Desa Mondoteko, Rembang menilai sudah semestinya pemerintah lebih memperhatikan nasib keluarga miskin, karena itu memang tugas pemerintah. Justru kedepan harus semakin banyak program bagi warga miskin.
“Kalau pemerintah nggak hadir menginjeksi warga miskin dengan program pro rakyat, justru itu yang lucu. Gimana caranya pemerintah mengentaskan kemiskinan, ya diperbanyak dong programnya. Jangan hanya cukup dengan PKH sama BPNT, “ ungkapnya. (Musyafa Musa).