Rembang – Lebih dari 500 orang di jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Rembang, Jum’at pagi (12 April 2019) menggelar apel siaga pengawasan Pemilu di sebelah timur Alun-Alun Kota Rembang. Ada beberapa hal yang ditekankan oleh pihak Bawaslu, menyangkut semakin dekatnya pesta demokrasi Pemilu 17 April mendatang.
Ketua Bawaslu Kabupaten Rembang, Totok Suparyanto menyatakan apel siaga tersebut diikuti dari unsur komisioner dan sekretariat Bawaslu, kemudian Panwas Kecamatan, pengawas tingkat desa serta pengawas TPS. Yang pertama ia meminta kepada pengawas di desa maupun kelurahan, intensif menggelar patroli siaga Pemilu pada masa tenang dan hari pencoblosan, dengan kendali koordinasi di bawah Panwas Kecamatan. Salah satu yang harus diwaspadai menyangkut kemungkinan aksi bagi-bagi uang atau politik uang dari peserta Pemilu, untuk mempengaruhi pemilih
“Ada 527 orang yang ikut apel siaga Jum’at pagi mas. Dari pimpinan di Bawaslu provinsi meminta untuk terus memonitor potensi pelanggaran pemilu. Salah satunya politik uang. Makanya yang di desa menjadi ujung tombak, perlu mereka aktif melakukan patroli siaga Pemilu, “ terangnya.
Totok mendorong setiap pengawas mampu memahami dan menguasai wilayahnya masing-masing. Selain waspada terhadap politik uang, pihaknya juga mengimbau kepada peserta Pemilu lekas membersihkan alat peraga kampanye maupun atribut sosialisasi yang mencitrakan keikutsertaan dalam kontestasi Pemilu 2019, begitu memasuki masa tenang antara tanggal 14 – 16 April 2019. Kalau tidak diindahkan, maka jajaran Bawaslu akan turun tangan menertibkan.
Menurutnya sangat tidak elok pada masa tenang masih terpasang atribut kampanye. Padahal penyelenggara Pemilu sudah memberikan waktu sangat panjang, untuk berkampanye.
“Kami sudah berikan himbauan kepada peserta Pemilu, menertibkan alat peraga kampanye, maupun sosialisasi yang mencitrakan dia ikut Pemilu. Semua harus bersih pada masa tenang. Nggak boleh ada lagi. Saya kiran kemarin kampanye sudah cukup ya untuk mengenalkan diri, menyampaikan program maupun visi misi, “ tandasnya.
Sementara itu, kondisi di Kabupaten Rembang selama masa kampanye terbuka terhitung kondusif. Bahkan situasi cenderung sepi, karena tidak ada agenda mencolok dari peserta Pemilu Legislatif maupun tim sukses pasangan Capres Cawapres. Disinyalir mereka lebih menerapkan metode rapat terbatas dan pendekatan jaringan pertemanan, untuk menggalang dukungan. (Musyafa Musa).