Rembang – Banjir merendam akses jalan nasional di Jalan Raya Rembang – Blora, tepatnya di sebelah selatan gapura keluar Kota Rembang, sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari (11 April 2019).
Wuri Sutrisyono, warga yang tinggal di pinggir Jl. Rembang – Blora mengatakan ketinggian air mencapai selutut orang dewasa, persis di depan RS Bina Bhakti Husada. Panjang jalan yang tergenang sekira 100 an Meter. Banyak sepeda motor yang nekat melintas, akhirnya mogok, karena mesin kemasukan air.
Menurut Wuri, tiap kali hujan deras, jalur tersebut sering terendam banjir. Tidak hanya menggenangi jalan, tetapi air juga sudah memasuki perumahan penduduk. Ia berharap kanan kiri jalan dinormalisasi dan dibuat saluran air yang memadai.
“Rumah bagian belakang saya juga kebanjiran mas. Sampai Kamis pagi ini belum surut. Karena jalan ini sudah menjadi jalan nasional, ya mohonlah bisa lebih diperhatikan. Kuncinya adalah harus dibuat saluran air lebih besar, sehingga dapat mengurangi banjir, “ beber Wuri.
Pemilik warung makan di pinggir Jalan Rembang – Blora, Sarini mengungkapkan banjir mulai terjadi sekira pukul 21.00. Ia pontang panting menyelamatkan barang-barang di dalam warungnya, agar tidak rusak terkena air. Sampai pukul 02.00 dini hari, banjir berangsur-angsur surut. Itupun setelah warga turun tangan membersihkan selokan.
“Mlebet (masuk) warung kok airnya. Dus-dus berisi air minum, kasur dan barang elektronik tak angkati ke tempat lebih tinggi. Memang benar, selokannya nggak mumpuni, padahal airnya besar sekali. Kasihan lalu lintas tersendat. Kendaraan mogok, malam-malam ya bingung orangnya. Bengkel tutup semua, “ ujarnya.
Pantauan di Mapolres Rembang, hujan deras memicu banjir di halaman Mapolres yang juga berada di pinggir Jalan Raya Rembang – Blora. Kebetulan di lokasi itu berlangsung kegiatan Istigozah dan do’a bersama menjelang Pemilu. Para tamu undangan pun sempat bingung, sambil menunggu air surut.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang menangani Jalan Rembang – Blora, Ardita E. Manurung, berjanji siap mengecek lokasi. Setelah itu akan memetakan langkah-langkah penanganan.
“Saya cek dulu lokasinya. Habis itu baru bisa saya jelaskan lingkup penanganannya. Yang jelas sudah ada pemeliharaan rutin selokannya. Tapi kalau memang perlu ditata, coba akan kita kaji lagi nanti pak, “ tegas Ardita. (Musyafa Musa).