Gunakan Peralatan Seadanya, Sulap Limbah Jadi Lebih Bernilai
Kursi yang terbuat dari drum bekas di bengkel milik Sutejo, pinggir Jl. Rembang – Blora.
Kursi yang terbuat dari drum bekas di bengkel milik Sutejo, pinggir Jl. Rembang – Blora.

Rembang – Berkat kreativitas, drum – drum bekas minyak tiner yang sudah tidak terpakai, mampu disulap menjadi barang perabotan bermanfaat dan terlihat tampil beda. Begitulah aksi Sutejo di bengkel barang bekas, pinggir Jl. Rembang – Blora, depan GOR Mbesi Rembang yang juga berfungsi sebagai sekolah alam.

Sutejo menceritakan sengaja memilih drum bekas tiner, karena lebih mudah ditata ulang, ketimbang drum bekas aspal. Untuk membuat 1 kursi berbahan drum, biasanya rata-rata membutuhkan waktu 2 hari. Sedangkan menyangkut harga, menurut Sutejo bervariasi, antara Rp 300 ribu sampai dengan Rp 750 ribu per buah, tergantung bentuk dan tingkat kerumitan.

Selama membuat kursi drum tersebut, ia menganggap yang paling susah ketika mengemas bentuk melengkung.

“Biasanya 1 hari untuk pemotongan dan tahapan awal, kemudian 1 hari lagi finishing kursi drum. Kebetulan di sini kan alat-alatnya sederhana, hanya pakai las listrik sama grenda. Jadi kalau pas buat lengkungan kursi, itu yang paling susah, “ bebernya kepada Reporter R2B, Senin (01 April 2019).

Sutejo mencontohkan salah satu pemesan kursi drum adalah sebuah hotel di Kota Rembang. Konsepnya, tetap mengusung limbah yang dialihfungsikan menjadi barang bermanfaat. Selain bisa mengurangi volume sampah, cara tersebut juga dapat menjadi sarana latihan anak-anak yang tergabung dalam sekolah alam di bengkelnya.

“Kita mengolahnya juga semampu kita. Banyak kok, jadi nggak hanya drum saja. Kulkas yang sudah nggak kepakai, kita retro jadi meja atau rak. Pokoknya sesuatu yang nggak umumlah. Lumayan untuk sekolah alam di sini, “ ujar Sutejo yang lebih dikenal dengan sebutan “Tejo Warung Sosial (Warsos) ini.

Ditanya kelebihan meja kursi drum, Sutejo mengungkapkan yang pasti ramah lingkungan dan lebih tahan lama, daripada bahan kayu maupun plastik. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan