Sale – Dampak bencana banjir, para petani di Desa Rendeng, Kecamatan Sale terpaksa melakukan panen dini, karena kondisi tanaman padi yang rusak parah.
Camat Sale, Subhan menjelaskan sebenarnya padi mendekati masa siap panen. Luas lahan pertanian yang terkena dampak sekira 5 hektar, lokasinya di sekitar Balai Desa Rendeng. Sebagian tanaman roboh tertimbun material lumpur berpasir. Kalau tanaman padi sudah menguning, petani cenderung memilih panen lebih cepat. Mereka khawatir tanaman padi terancam membusuk.
“Kalau yang nggak ada airnya, padi bisa langsung dipanen sekarang. Tapi kalau yang tergenang dan belum menguning, ya kemungkinan gagal panen. Kebetulan lokasi sawah yang rusak terparah berada di dekat pinggiran sungai, “ jelasnya.
Subhan menambahkan pihak kecamatan bersama aparat Polsek, Koramil dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Kamis pagi (21 Maret 2019) siaga di Desa Rendeng. Mereka sementara fokus menangani tebing sungai di samping rumah warga yang ambrol sepanjang 20 an Meter. Kalau tidak segera diatasi, rumah rawan terbawa arus sungai, ketika curah hujan tinggi. Tim gabungan membuat tebing darurat dari bambu dan karung berisi pasir.
“Masalahnya air dari Gunung Buthak mengalirnya ke sini, jadi besar sekali. Habis itu lari ke daerah Pamotan. Insyaalah kami akan terus memantau perkembangan. Hal – hal yang tidak diinginkan, bisa cepat diantisipasi. Semoga bisa selesai hari ini, “ kata Subhan.
Posisi Desa Rendeng bersebelahan dengan Desa Ukir. Di atasnya Rendeng, berjarak sekira 2 kilo meter terdapat Desa Pakis yang berdekatan dengan Gunung Buthak. Gunung Buthak merupakan kawasan cagar alam yang kelestarian lingkungannya mesti dijaga, lantaran memberikan pengaruh besar terhadap desa – desa di bawahnya. (Musyafa Musa).