Rembang – Semakin banyaknya perusahaan yang berdiri di Kabupaten Rembang, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dituntut lebih siap menghadapi dunia industri. Termasuk persoalan tenaga kerja, yang kerap muncul, seiring menggeliatnya investasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang, Teguh Gunawarman mengatakan, pihaknya baru – baru ini melakukan studi banding ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang. Dipilihnya Kabupaten Malang, karena daerah tersebut dinilai mempunyai kawasan industri yang cukup besar. Selama di Kabupaten Malang, ingin mengetahui berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh Disnaker Malang dan bagaimana cara mengatasinya.
“Kami rasa Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah industri besar di Indonesia. Di sana kami mempelajari banyak hal untuk meningkatkan pelayanan publik di tempat kami. Apalagi ada beberapa program yang belum kami miliki, tapi di Kabupaten Malang sudah dijalankan,” tandasnya.
Teguh Gunawarman menambahkan, dari hasil diskusi yang dilakukan bersama Disnaker Kabupaten Malang, ada beberapa hal yang menurutnya penting untuk diterapkan. Diantaranya, selalu memantau keharmonisan hubungan perusahaan dan karyawannya, melakukan kunjungan berkala ke perusahaan, dan membentuk organisasi yang dapat mewadahi tenaga kerja maupun para pencari kerja.
“Jadi sekarang ini mulai banyak investor melirik Kab. Rembang. Kalau kami nggak siapkan SDM yang mumpuni, tentu perusahaan akan lebih memprioritaskan tenaga dari luar daerah. Hal ini jangan sampai terjadi,” imbuh Teguh.
Dalam kunjungan tersebut, selain diikuti oleh jajaran pegawai DPMPTSP Naker, ada pula anggota Komisi B DPRD Kabupaten Rembang. Rombongan diterima oleh Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo beserta jajarannya, di ruang pertemuan Gaperoma, Jalan Bromo, Kota Malang. (Wahyu Adhi).