

Kaliori – Ribuan ikan mati mendadak di kawasan pesisir pantai utara Kecamatan Kaliori. Salah satunya ditemukan di Desa Purworejo.
Seorang warga Dusun Matalan, Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori, Moh. Lilik Wijanarko menceritakan bangkai ikan banyak tercecer mengambang di laut sejak Sabtu sore hingga Selasa pagi (12/03). Ikan yang mati meliputi ikan keting atau lundhu, blanak dan sejumlah habitat laut lainnya. Kondisi tersebut memukul aktivitas warga yang membuat terasi, berbahan udang kecil atau rebon, karena hasil tangkapan rebon menurun tajam.
Lilik tidak mengetahui penyebab banyaknya ikan yang mati, apakah karena dampak pembuangan limbah pabrik atau pengaruh perubahan cuaca.
“Pada hari Sabtu hingga kemarin sore, kita masih dengan mudah menjumpai bangkai ikan. Banyak sekali mas, mayoritas ukurannya masih kecil. Kalau seperti ini ya masyarakat tetep resah. Warga sebatas menonton saja, tanpa tahu apa pemicunya, “ kata Lilik.
Lilik berharap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang turun tangan, sekaligus mengambil langkah – langkah penanganan. Termasuk salah satunya mengecek kandungan air di laboratorium, sehingga diketahui sejauh mana tingkat pencemarannya.
“Paling tidak diambil sample air atau bangkai ikannya. Kita penasaran ikan mati kok sebanyak itu kenapa. Nah, hal ini yang perlu dijawab, “ tandasnya.
Kasus ikan mati dalam jumlah banyak, tidak hanya kali pertama ini terjadi di pesisir pantai utara Kecamatan Kaliori. Tahun 2013 lalu, budidaya ikan bandeng milik petambak hancur, gara – gara menyedot air laut dan dimasukkan ke dalam tambak, ikan langsung terkapar. Kemudian tahun 2016 juga pernah ada kasus serupa. Dinas Lingkungan Hidup sudah pernah mengambil sample air di sekitar lokasi, untuk bahan pengecekan laboratorium. Namun hasilnya sampai sekarang belum diumumkan secara terbuka kepada masyarakat. (Musyafa Musa).