Pancur – Tebing longsor terjadi di 3 titik di Desa Banyuurip Kecamatan Pancur, Jum’at (08/03) sekira pukul 18.30 Wib.
Peristiwa longsor paling parah terjadi di kawasan RT 02 RW 01, tebing sepanjang 13 Meter dan tinggi 5 Meter menimpa rumah Sunardi (37 tahun). Ada sebuah batu berukuran raksasa menggelinding dari atas perbukitan, mengakibatkan rumah rusak cukup parah. Selain itu, terdapat 2 titik lain yang membahayakan masyarakat, lantaran tebing sepanjang 5 – 10 Meter, sewaktu – waktu rentan mengalami longsor susulan, apabila curah hujan tinggi.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Pramujo menjelaskan pihaknya sudah meninjau rumah Sunardi. Menurutnya, berdasarkan hasil koordinasi antara pemilik rumah dengan aparat desa, disetujui rumah dibongkar. Pada Sabtu pagi (09/03), diadakan kerja bhakti membongkar rumah tersebut. Sedangkan Sunardi sekeluarga memilih tinggal di rumah orang tuanya, yang kebetulan posisinya bersebelahan.
“Forkopincam Pancur, kemudian anggota TNI, Polri dan BPBD bareng – bareng kerja bhakti di rumah pak Sunardi. Batu besar yang menggelinding itu, mengakibatkan tiang rumah patah. Tapi nggak ada korban jiwa, “ beber Pramujo.
Pramujo menambahkan kontur tanah di Desa Banyuurip berbukit – bukit, dan termasuk zona merah tanah longsor. Ia mengingatkan supaya masyarakat meningkatkan kepekaan terhadap perkembangan cuaca. Jika turun hujan deras dalam jangka waktu 2 jam atau lebih, sebaiknya mereka yang tinggal di bawah tebing rawan longsor, untuk mengungsi sementara waktu.
“Biasanya warga memilih berdiam diri di rumah ketika hujan deras. Tapi untuk titik – titik rawan ini, kami mohon masyarakat bisa menyesuaikan keadaan. Mengungsi cara paling tepat untuk antisipasi jatuhnya korban, “ pungkas Pramujo. (Musyafa Musa).