Kepala DLH Rembang Ungkap Alasannya Mau Jadi Badut, Emban Misi Mulia
Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kab. Rembang memungut botol plastik yang dibuang di pinggir jalan. (Gambar atas) Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Suharso menjadi badut, untuk menarik perhatian masyarakat saat kampanye peduli sampah, Kamis pagi (28/02).
Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kab. Rembang memungut botol plastik yang dibuang di pinggir jalan. (Gambar atas) Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Suharso menjadi badut, untuk menarik perhatian masyarakat saat kampanye peduli sampah, Kamis pagi (28/02).

Rembang – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang mempunyai cara menarik, untuk melakukan kampanye peduli sampah. Para pegawai instansi tersebut turun langsung, memunguti sampah yang tercecer di jalan, Kamis pagi (28 Februari 2019), ketika bersamaan dengan kampanye keselamatan berlalu lintas untuk kalangan millenial.

Bahkan agar lebih mengena sasaran, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Suharso bersama dua orang kepala bidang, rela menjadi badut, untuk menarik perhatian warga, serta pengguna jalan.

Suharso menjelaskan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, pihaknya ingin mendorong masyarakat lebih serius menangani masalah sampah. Meski pengap berada di dalam pakaian badut, bagi Suharso tak masalah. Justru pengalaman pertama ini membuatnya bisa menikmati suasana berbeda, menghibur sekaligus menyampaikan pesan “jangan buang sampah sembarangan”.

“Saya berharap sampah tidak dibuang sembarangan ke jalan, sungai maupun laut. Kenapa saya mau jadi badut, ini kan untuk menyemarakkan saja, “ ujarnya sambil tertawa lepas.

Belasan pegawai Dinas Lingkungan Hidup sengaja memilih berada di rombongan terakhir, dalam arak – arakan jalan sehat selama kampanye Millenial Road Safety Festival dari Perempatan Zaeni Jl. Kartini – Jl. Majapahit (eks stasiun ke timur) – Jl. Asnawi – Jl. Dr. Sutomo dan kembali lagi ke Perempatan Zaeni. Sampah – sampah yang berserakan di jalan, kemudian dipunguti dan dimasukkan ke dalam kantung plastik.

Dengan menggunakan sepeda motor roda tiga, seorang pegawai juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk mengolah sampah. Bisa ditangani sendiri, maupun membentuk Bank Sampah. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Rembang menargetkan setiap desa memiliki Bank Sampah, guna menampung sampah rumah tangga dari masyarakat sekitar. Selain bisa melakukan pemilahan sampah, cara tersebut juga dapat menambah penghasilan warga, dari penjualan sampah plastik, kertas dan botol yang bisa didaur ulang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan