

Rembang – Raja Dangdut, Rhoma Irama mengecam pihak – pihak yang ingin mencabut Peraturan Daerah (Perda) tentang minuman keras maupun meloloskan Rancangan Undang – Undang Perlindungan Kekerasan Seksual (PKS).
Rhoma menyampaikan hal itu ketika hadir dalam Silaturahmi Kebangsaan di lapangan Gedung Haji Rumbutmalang, Rembang, Rabu sore (27 Februari 2019).
Rhoma menyinggung rencana kekuatan politik tertentu, apabila menang akan mencabut Perda Miras. Artinya, orang minum Miras tidak perlu diatur. Ia meminta kalau masyarakat tidak setuju, jangan memilih partai tersebut, tanpa menyebut secara detail partai mana yang dimaksud.
“Sekarang ada agenda, nanti kalau saya menang akan kita cabut Perda Miras. Artinya orang minum Miras nggak perlu dilarang – larang. Boleh mabuk – mabukan. Kalau sudah seperti ini, kriminalitas akan meningkat. Kalau tidak setuju, ya jangan dipilih, “ bebernya.
Rhoma juga menyoroti munculnya Rancangan Undang – Undang Perlindungan Kekerasan Seksual. Menurut Rhoma, sejumlah isinya mencemaskan. Ia mencontohkan orang tua tidak boleh melarang anaknya dalam berbusana. Ketika dilarang dan merasa keberatan, seorang anak bisa saja melapor ke polisi. Kemudian atas dasar suka sama suka, laki –laki dan perempuan bisa berzina, tanpa ancaman pidana. Begitu pula laki – laki dengan laki – laki, maupun perempuan dengan perempuan bisa kawin, apabila dasarnya suka sama suka.
“RUU Perlindungan Kekerasan Seksual, covernya sich bagus. Tapi isinya dalam RUU itu orang tua nggak boleh melarang anaknya dalam berbusana. Misalnya anak disuruh pakai jilbab nggak mau, anak lapor polisi, bapak ibunya bisa masuk penjara. Kemudian LGBT (lesbian, gay, biseksual dan trasgender-Red) akan marak. Ingat, pilihan anda akan dipertanggungjawabkan kepada Allah di akhirat nanti dan kepada bangsa, anak cucu kita, “ imbuh Rhoma.
Terkait sikap politik Partai Idaman yang sempat didirikan Rhoma Irama, saat ini sudah bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), setelah Partai Idaman dinyatakan tidak lolos ikut Pemilu. Ia kemudian memanggil Zaenal Abidin, pria warga Rembang yang ikut Nyaleg menjadi anggota DPR RI melalui PAN.
“Zaenal mana Zaenal, ini kader saya, Idaman gabung dengan PAN, Zaenal jadi Caleg di sini. Kalau dipercaya, alhamdulilah, nggak dipercaya ya terlalu. Ini bukan kampanye, tapi memperkenalkan kan boleh. Yang mau pilih partai apa saja, monggo. Yang mau pilih Presiden siapa saja, monggo. Nggak usah musuh – musuhan, “ tandasnya.
Di bagian akhir, Rhoma Irama sempat menawarkan harus menyanyi atau tidak. Sontak, tamu undangan yang hadir meminta Rhoma menyanyi.
“Saya nyanyi nggak, yang bayar aku nyanyi sopo. Janjine pidato thok. Ya sudah untuk Indonesia damai, adil dan makmur, monggo judulnya Perjuangan Dan Do’a, “ pungkas pria bernama asli Raden Haji Oma Irama ini.
Lantunan lagu “Perjuangan Dan Do’a” sekaligus mengakhiri Silaturahmi Kebangsaan. Sedangkan Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sedianya akan hadir, namun ternyata tidak nampak dalam kegiatan tersebut. (Musyafa Musa).