Sluke – Seorang pria meninggal dunia di gubuk lahan tegalan turut tanah Desa Jurangjero, Kecamatan Sluke, Senin (25 Februari 2019) sekira pukul 08.30 Wib.
Korban yakni Sahat (73 tahun), warga Desa Sanetan Kecamatan Sluke. Menurut informasi yang dikumpulkan Reporter R2B, korban semula berangkat ke ladang dari rumah sekira pukul 07.30 Wib, ingin mencari rumput untuk pakan ternak sapi. Kemudian isterinya, Sari (70 tahun) menyusul ke ladang, membawakan sarapan.
Setelah Sahat selesai makan, tak berselang lama mendadak muntah – muntah di depan sang isteri, hingga akhirnya meninggal dunia. Sari yang ketakutan, meminta pertolongan warga lain. Kepala Desa Sanetan, Jumadi yang menerima laporan, berinisiatif menghubungi Puskesmas Sluke maupun pihak kepolisian. Selanjutnya jenazah korban dibawa mobil ambulance Puskesmas, menuju rumah duka.
Jumadi mengungkapkan jarak ladang dengan rumah korban sekira 2 kilo meter, tepatnya di sebelah barat Desa Sanetan. Menurut informasi dari isteri maupun tetangga korban, yang bersangkutan mempunyai riwayat penyakit sesak nafas.
“Lokasi ladang di barat Desa Sanetan, namun ikutnya Desa Jurangjero. Agak jauh memang. Entah pak Sahat ini kelelahan atau bagaimana. Tapi tadi kita nanya – nanya, sebelumnya mempunyai riwayat sakit sesak nafas, “ kata Jumadi kepada anggota Polsek Sluke.
Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Kantor Kecamatan Sluke, Bambang Suharyanto menjelaskan setelah diperiksa tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan, jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum Desa Sanetan.
“Saat saya tiba, jenazah korban baru saja dimasukkan ke rumah. Meninggalnya bukan karena ulah manusia, tapi diduga kuat lebih karena penyakit sesak nafas. Apalagi fisiknya kurang fit. Keluhan itu juga sempat disampaikan kepada isterinya saat masih sarapan, “ bebernya. (Musyafa Musa).