Rembang – Ajang off road yang bertajuk “Rembang Kartini Off Road 2” di Kabupaten Rembang, hari Sabtu (16 Februari 2019), mengambil jalur Hutan Sudo, Kecamatan Sulang. Jalur tersebut di kalangan offroader terkenal super ekstrim, bahkan angker.
Tak heran ketika pemberangkatan di titik start sebelah timur Dusun Torejo, Desa Mondoteko, Rembang, Sabtu siang, Ketua Indonesia Off Road Federation (IOF) Kabupaten Rembang, Ali Nur Mukhid berulang kali meminta kepada para off roader untuk berhati – hati.
Terkait jalur ekstrim, Ali mengingatkan jangan arogan dan mematuhi arahan dari pihak panitia. Sabuk pengaman harus selalu dipakai, sebagai sarana untuk keselamatan. Ia tak ingin kejadian off roader celaka akibat mobilnya terguling seperti di Mantingan, Kecamatan Bulu, beberapa waktu lalu, kembali terulang.
“Jangan hanya pas jalur ekstrim, tetapi jalur landai sekalipun termasuk di jalan raya, sabuk pengaman mohon selalu dipakai. Jaga keselamatan diri, maupun orang lain. Jangan karena pengin cepat sampai, kemudian nyari jalur sendiri, “ ujarnya.
Ali yang juga anggota polisi ini menambahkan Hutan Sudo merupakan kawasan yang cukup angker. Ia kembali mengimbau off roader jangan sombong bertindak semaunya sendiri, maupun membuang sampah sembarangan. Panitia akan menilai pengemudi yang paling peduli terhadap sampah, selama event berlangsung.
“Hutan Sudo ini angker atau gimana ya, pokoknya jangan sombong. Ikuti route yang telah ditentukan. Begitu pula sampah, sampah apapun seperti plastik dan sisa makanan. Jaga kebersihan, nanti akan kita nilai pengemudi yang paling peduli bersihin sampah dan ada hadiahnya, “ imbuh Ali.
Kegiatan off road kali ini diikuti 112 mobil, dari berbagai daerah. Paling jauh dari Yogyakarta. Setelah dilepas, peserta menuju Bumi Perkemahan Sudo, untuk mengikuti camping. Minggu (17/02) pukul 06.00, persiapan masuk Hutan Sudo dan dijadwalkan kembali ke finish di sebelah timur Dusun Torejo, Mondoteko, Minggu pukul 13.00 Wib.
“Rembang Kartini Off Road 2” tidak hanya sekedar menaklukkan medan ekstrim di tengah hutan, tetapi juga diisi dengan penanaman 200 pohon randu, untuk ikut membantu melestarikan Hutan Sudo. (Musyafa Musa).