Sarang – Banjir terjadi di Desa Dadapmulyo Kecamatan Sarang, Jum’at pagi (15 Februari 2019). Hal itu setelah turun hujan deras antara pukul 04.00 dini hari sampai dengan 07.00 pagi.
Air dari arah selatan menggelontor ke utara, sehingga mengakibatkan jalan kampung antara Dusun Lambang dengan Dusun Ndabong Desa Dadapmulyo tergenang banjir. Arusnya cukup deras, membuat pengguna jalan khawatir melintas dan memilih mencari alternatif jalur lain. Tak hanya merendam akses jalan, banjir juga sempat menggenangi Masjid dan 8 rumah warga.
Seorang warga Desa Dadapmulyo, Syaiful Anam menuturkan banjir disebabkan luapan air dari lahan pertanian. Antara kapasitas selokan di kanan kiri jalan dengan debet air tak sebanding, sehingga banjir tak terelakkan. Saat kondisi parah Jum’at pagi, kedalaman banjir antara 0,5 – 1 Meter.
“Jam empat pagi itu hujannya deres sekali mas. Air mengalir ke utara semua. Ya air dari kampung sama sawah ketemu. Setiap tahun di lokasi itu sering banjir memang, “ tutur Anam.
Syaiful Anam berpendapat untuk mengurangi dampak bencana banjir, ada dua cara yang bisa ditempuh. Pertama, membuat bendungan yang bisa menampung air dan bermanfaat bagi sektor pertanian. Selain itu memperbesar saluran air, supaya pembuangan lebih cepat dan tidak meluap ke permukiman penduduk.
“Kalau saya ya, solusinya buat bendungan di titik mana yang tepat gitu. Kalau saluran, hampir 40 % sudah bagus, namun daya tampungnya yang belum memadai, “ ujarnya.
Banjir di Desa Dadapmulyo ini sifatnya sebentar. Satu jam kemudian pasca hujan reda, banjir berangsur – angsur mulai surut.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Pramujo mengaku belum menerima laporan banjir di Desa Dadapmulyo.
“Meski demikian kami himbau masyarakat tetap waspada, karena curah hujan dalam beberapa waktu kedepan diramalkan masih tinggi. Utamanya ketika hujan deras pada malam hari, dikala masyarakat terlelap tidur, “ tandasnya. (Musyafa Musa).