Polisi Ungkap Dua Alasan, Kenapa Pantura Terlihat Semakin Padat
Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Roy Irawan memantau situasi arus kendaraan di jalur Pantura, Selasa siang (29/01).
Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Roy Irawan memantau situasi arus kendaraan di jalur Pantura, Selasa siang (29/01).

Rembang – Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, sepanjang hari Selasa (29 Januari 2019) mengintensifkan pantauan di jalur Pantura Kaliori – Sarang, karena terjadi lonjakan kepadatan iring – iringan kendaraan berat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, AKP Roy Irawan di sela – sela pantauan jalur Pantura menduga ada dua sebab, kenapa lalu lintas di jalan nasional tersebut semakin padat. Yang pertama, efek banjir di wilayah Batang – Pekalongan.

Seusai macet, ketika truk – truk besar lolos dari area banjir di daerah tersebut, mereka cenderung melaju dalam waktu bersamaan. Begitu pula ketika memasuki Pantura Kabupaten Rembang, peningkatan kendaraan berat dari arah barat (Semarang) sangat terasa. Bahkan pada waktu tertentu, tampak deretan truk cukup panjang. Penyebab kedua, karena dampak jalan rusak. Kendaraan harus berjalan pelan menghindari lubang, sehingga kurang lancar.

“Meski jalan cukup padat, namun alhamdulilah nggak ada macet panjang. Tadi saat patroli di jalur Pantura, pengemudi kita himbau hati – hati, karena kerusakan jalan. Yang banjir Pati nggak ada dampak. Kalau banjir di Batang – Pekalongan, efeknya konvoi truk yang masuk sini kian padat, “ kata Roy.

AKP Roy Irawan menambahkan menyangkut jalan rusak, Satlantas sudah berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga yang bertanggung jawab terhadap jalur Pantura Kabupaten Rembang. Mereka memastikan lubang – lubang akan ditutup dengan pemeliharaan rutin, untuk penanganan sementara. Tapi perbaikan yang sifatnya permanen, harus menunggu lelang proyek selesai.

“Kami sudah komunikasi dengan PPK batas kota barat hingga batas kota timur. Jawabannya, perbaikan sudah berlangsung, mulai perbatasan Kudus – Pati. Nanti ke arah timur sampai Rembang. Cuman memang harus menyesuaikan cuaca. Nggak mungkin kan pas hujan, jalan ditambal, “ bebernya.

Selama pantauan, polisi juga berpatroli di jalan nasional dalam kota Rembang, antara Jl. Kartini – Jl. Pemuda. Aparat bahkan menilang pengemudi truk besar bermuatan puluhan ton yang nekat melintas di jalur tersebut. Menurut Roy, sudah ada rambu larangan, namun masih saja dilanggar.

“Yang dalam kota, jalan sudah cukup padat. Kalau truk – truk besar masih saja lewat situ, ya pasti tambah semrawut. Mohon dipatuhi dan bisa memanfaatkan jalan lingkar. Jalan lingkar rusak memang, kami juga habis koordinasi sama DPU Rembang tadi, “ tandasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan