Rembang – Warga mengeluhkan kerusakan jalan cukup parah di jalur lingkar antara Desa Gedangan sampai dengan gapura masuk Perumahan Tireman, Rembang. Bahkan di sejumlah titik, kondisi jalan mirip arena off road.
Suprapto, salah satu pengguna jalan mengaku hampir setiap hari melintas di jalur tersebut. Menurutnya, kerusakan sudah terjadi sejak setahun terakhir. Namun jalan semakin hancur, setelah hujan deras belakangan ini dan sering dilewati truk – truk besar. Warga Desa Waru, Rembang ini berharap kerusakan lekas diperbaiki. Mengingat jalur lingkar termasuk cukup ramai menjadi andalan masyarakat, dalam menunjang aktivitas sehari – hari.
“Kalau truk besar lewat sini kan sudah biasa, mau lewat dalam kota ya kurang memungkinkan mas. Setidaknya setengah jam sekali ada truk besar bermuatan berat. Soal kapan jalan diperbaiki, ya nggak tahu, ini kan urusan pemerintah daerah. Warga seperti saya, tinggal menunggu saja, “ ungkap Suprapto, Jum’at (25/01/2019).
Sementara itu, Kasi Humas PT. Semen Gresik Pabrik Rembang, Sugiyanto menyatakan pada tahun 2018 pihaknya menanggung pembetonan jalan di Desa Weton, Kecamatan Rembang Kota, karena sering menjadi perlintasan armada truk pabrik semen. Kala itu pembetonan memang belum sampai ke Desa Gedangan.
Sedangkan untuk menangani kerusakan jalan antara Desa Gedangan sampai Pantura pertigaan Soklin Desa Tireman, bersifat tambal sulam dengan pengaspalan. Sejak perbaikan tahap pertama sampai ketiga di jalur lingkar, PT. Semen Gresik Pabrik Rembang sudah menggelontorkan dana sekira Rp 4,5 Miliar. Kalau kemudian ruas jalan Gedangan – Tireman rusak parah, ia berharap tahun 2019 ini bisa diperbaiki oleh Pemkab Rembang.
“Kami belum tahu siapa yang akan menangani pembetonan jalan Gedangan – Tireman. Ya semoga Pemkab ada anggaran, sehingga bisa dihandle oleh Pemkab, “ tandasnya.
Sugiyanto menambahkan masyarakat sering salah paham, tiap kali ada kerusakan jalan lingkar, selalu menganggap PT. Semen Gresik Pabrik Rembang yang harus bertanggung jawab. Padahal tidak hanya menjadi perlintasan truk pabrik semen, tetapi banyak pula truk – truk bermuatan berat dari pihak lain yang memanfaatkan jalan lingkar tersebut. (Musyafa Musa).
Dilihat aja sama2 prosentase pemakaian tonase paling banyak siapa pabrik semem atau pihak luar yg sesekali
Warga sudah paham bahwa perbaikan jalan adalah tanggungjawab Pemkab dan warga menyadari kemampuan keuangan Pemkab. Warga hanya berharap untuk sementara mungkin bisa diurug dulu dengan material kricak atau lainyya yang penting tidak “njeglong-njeglong” karena sangat berbahaya kalau “jeglonga” terisi air hujan.
Memang benar tidak hanya armada PT Semen Indonesia saja yang melintas di jalan tersebut melainkan semua kendaraan berat yang hendak menuju ke Blora tetapi armada PT Semen Indonesia memang mendominasi.
Harapannya kualitas jalan dibuat sesuai kelasnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Terima kasih sekali PT Semen Indonesia karena sudah melakukan pengecoran dari ruas Galonan-Weton. Semoga tahun ini bisa dilanjut sampai So Klin (Tireman)
Saya warga desa gedangan saya mengakui bahwa hampir setiap hari juga saya lewat jalan itu sangat menyakitkan terkadang jatuh Dilewati truk saja susah.. Semoga cepat bisa diperbaiki