Rembang – Dian Nuriyanita, warga Desa Samaran, Kecamatan Pamotan akhirnya memutuskan terjun ke dunia profesional seni bela diri campuran atau dikenal dengan Mixed Martial Arts (MMA). Remaja berusia 18 tahun, anak dari Kepala Desa Samaran ini akan mengawali debut profesional pertamanya di One Pride TV One, 09 Februari 2019 mendatang.
Dian Nuriyanita mengaku sampai hari Selasa (15 Januari 2019) masih memantapkan latihan di Han Academy Solo, untuk persiapan menuju pertarungan di ajang One Pride. Setiap hari rutin latihan, dibagi pada waktu pagi dan sore. Terkadang ada jadwal tambahan khusus di malam hari. Totalnya antara 4 sampai 6 jam.
“Saya menyesuaikan dengan program pelatih seperti apa. Kalau pagi dari pukul 07.00 – 09.00, kemudian sore pukul 16.00 – 18.00. Kadang diberi tambahan malam hari, antara pukul 19.00 – 21.00 Wib. Saya nikmati aja dengan senang hati mas, “ ujar Dian.
Sementara itu pelatih Dian Nuriyanita, Sena Kurnia Putra menyatakan selepas memperkuat kontingen Kabupaten Rembang pada cabang olahraga Muay Thai di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah, Dian mengikuti audisi One Pride. Ternyata yang bersangkutan lolos. Ia akan naik ring tanggal 09 Februari, melawan Nur Khodijah dari kalimantan Timur.
“Waktu itu yang atlet dari Rembang, Dian, Saka Chandra Dewi dan Rojul lolos ikut One Pride. Dian mendapatkan giliran tanding awal ini. Debut pertamanya lawan Nur Khodijah. Latar belakang Nur dari cabang olahraga wushu. Saya pikir Dian unggul di pertarungan lantai atau ground fighting, “ ungkap Sena.
Sena menambahkan persiapan Dian tak perlu diragukan, karena sudah ada jadwal terprogram. Kebetulan lawan tanding selama latihan di Solo cukup banyak, termasuk Linda Darrow yang sudah sangat berpengalaman di dunia MMA.
“Dian sangat disiplin, kebetulan sparing partner di Solo cukup banyak, jadi nggak bingung. Ada Linda Darrow dan atlet – atlet lain. Selama berlatih ya seperti tarung sungguhan. Kita sementara fokus materi ground fighting, “ imbuhnya.
Masuknya Dian ke dunia profesional, sekaligus menyusul rekannya, Dwi Ani Retno Wulan, warga Desa Ngulaan Kecamatan Bulu yang lebih dulu mencicipi kerasnya persaingan di One Championship SCTV. Keduanya sama – sama jebolan cabang olahraga Muay Thai Kabupaten Rembang.
Wakil Ketua Pengurus Cabang Muay Thai Kabupaten Rembang, Musyafa Musa mendukung keputusan Dian dan Dwi Ani. Selain untuk masa depan atlet, mereka juga membawa nama Kabupaten Rembang. Menurut Musa, PR berikutnya adalah menyiapkan pengganti atlet Muay Thai yang terjun ke dunia profesional.
“Kalau sudah masuk profesional, nggak boleh lagi dong atlet ikut ajang seperti Porprov tingkat Jawa Tengah. Makanya ini jadi tantangan kami, untuk mengintensifkan pencarian bibit – bibit unggul, agar regenerasi terus berjalan, “ pungkas Musa. (Musyafa Musa).