Rembang – Gara – gara suplai air macet, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rembang akhirnya menghapuskan rekening air untuk bulan Desember yang harus dibayarkan pelanggan pada bulan Januari 2019.
Pemutihan rekening itu hanya berlaku untuk pelanggan yang selama ini mendapatkan pasokan air dari Embung Jatimudo Kecamatan Sulang, Embung Banyukuwung Sudo di perbatasan Sulang – Sumber dan Embung Grawan di Desa Grawan Kecamatan Sumber. Total jumlah pelanggan di area cakupan tiga embung tersebut, diperkirakan mencapai hampir 6 ribuan.
Direktur PDAM Rembang, Muhammad Affan mengakui intensitas curah hujan sekarang masih rendah, sehingga belum memberikan tampungan air embung yang ideal, untuk pengolahan air dan kemudian ditujukan kepada pelanggan.
“Intensitas hujan masih jarang, belum mengisi Embung Banyukuwung, Grawan maupun Jatimudo. Ketiganya masih kering. Jadi kami belum bisa memproduksi air dari embung itu, sehingga rekening air bulan Desember yang mesti dibayarkan Januari, dibebaskan, “ tutur Affan.
Affan menambahkan jumlah pelanggan yang dipasok dari Embung Banyukuwung Sudo paling banyak, mencapai 4.500 an, tersebar di Kecamatan Kaliori dan Rembang Kota bagian barat. Pemutihan rekening belum bisa dipastikan sampai kapan, tetapi menunggu sampai curah hujan tinggi dan embung terisi air, sehingga memungkinkan PDAM dapat menjalankan aktivitas produksi lagi.
Sementara ini sebagai bentuk kompensasi, pihaknya menyalurkan air gratis dari truk tangki ke pelanggan terdampak kekeringan. Sejak bulan September sampai dengan saat ini, PDAM telah mengirimkan 1.200 an tangki air.
“Yang di Kecamatan Kaliori ada 2.500 an pelanggan, Rembang bagian barat 2.000 an, ditambah Kecamatan Sumber mungkin totalnya jadi 5 ribuan pelanggan. Harapannya cuman sama curah hujan. Jika intensitasnya tinggi, dalam seminggu embung bisa terisi penuh, mengacu pengalaman tahun sebelumnya. Meski rekening kami bebaskan di bulan Januari, namun pengiriman air sebagai kompensasi, tetap jalan terus mas, “ imbuh mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rembang ini.
Saat ditanya berapa potensi kehilangan pendapatan PDAM akibat pemutihan rekening sebulan, dengan jumlah 6 ribuan pelanggan, Affan menghitung nominalnya sekira antara Rp 200 – 300 Juta. (Musyafa Musa).