Rembang – Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Rembang bisa menjadi potensi yang handal, apabila mereka mampu mengelola dan menggerakkan masyarakat di lingkungannya masing – masing.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Suratmin mengungkapkan pihaknya belum lama ini mengajak perwakilan Kelompok Wanita Tani dari sejumlah desa, untuk mengunjungi dua lokasi di Malang dan Pasuruan, Jawa Timur.
Di Kota Malang, mereka datang ke Kampung Glintung yang terletak di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. Kampung Glintung dulunya merupakan daerah langganan banjir, namun atas prakarsa ibu – ibu, disulap menjadi daerah yang hijau, rindang dan sejuk. Di setiap sudut kampung, tembok – tembok pagar rumah penduduk, terdapat banyak sekali tanaman buah maupun sayur – sayuran. Setelah berhasil menyedot pengunjung dari berbagai daerah, Kampung Glintung juga menjual aneka komoditas sayuran, dengan diberi branding Glintung Go Green.
Kemudian mereka juga diajak menimba ilmu ke Republik Telo di Pasuruan. Ibu – ibu di lokasi itu mampu mengembangkan ketela rambat menjadi makanan dan minuman olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Di Glintung, semula kumuh kini ijo royo – royo. Bagus sekali dan yang mahal brandingnya itu. Warga dari mana – mana datang ke situ. Lha begitu juga yang Republik Telo, kelincahan ibu – ibu bikin ceriping, es krim, bakpao, bolu, semua dari telo. Ibu – ibu dari Rembang diajari bikinnya, semoga bisa terinsipirasi dan mau nyoba mengembangkan, “ tuturnya.
Suratmin menambahkan pihaknya mempunyai program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dengan konsep mengoptimalkan lahan pekarangan, supaya lebih bermanfaat. Bibit tanaman sudah tersedia, akan disalurkan kepada Kelompok Wanita Tani. Semisal jeruk nipis, mangga, jambu citra, kelengkeng, jambu kristal, sawo manila dan kedondong.
“Tadi sudah ada yang usul dari Sumber itu. Kami akan berikan bibit tanaman sayuran maupun buah – buahan. Masing – masing tanaman ada 40 buah, saya kira cukup. Kebetulan KWT yang di Desa Sumber sudah mapan, “ imbuh Suratmin.
Suratmin berharap dengan cara menyasar Kelompok Wanita Tani, program tersebut akan efektif. Mengingat kaum wanita cenderung lebih sabar dan telaten. Selama ada kemauan serta inovasi dari KWT, sebenarnya masih banyak potensi yang layak diberdayakan untuk menopang pendapatan keluarga. (Musyafa Musa).