Lasem – DPRD Rembang mendukung penuh upaya melanjutkan penggalian tanah di Desa Sriombo, Kecamatan Lasem, yang menjadi lokasi temuan patung kepala Budha dan batu bata kuno.
Ketua Komisi D DPRD Rembang, Henri Purwoko mengaku sudah datang ke Desa Sriombo. Pihaknya memberikan dorongan semangat kepada pemerintah desa setempat, agar nantinya penggalian bisa diteruskan. Ia meyakini akan ada banyak temuan lain. Setelah dari Desa Sriombo, Komisi D DPRD juga mengagendakan ke Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta, untuk mengetahui lebih rinci bagaimana langkah – langkah selanjutnya.
“Kita yakin di sekitar Lasem itu banyak peninggalan sejarah. Makanya kami ingin datang ke Balar Yogja, kira – kira patung kepala Budha itu peninggalan pada masa apa, sekaligus mengetahui sejarah di Lasem dulu itu kayak apa, “ kata Henri.
Henri menambahkan dari hasil penjelasan petugas Balai Arkeologi pula, diharapkan pihaknya memperoleh gambaran, apakah perlu ada dana pendampingan selama proses penggalian. Menurutnya, Pemkab Rembang harus serius menyikapi kondisi tersebut, karena bisa saja kelak akan mengungkap fakta sejarah lebih luas.
Mengingat sesuai riwayat sejarah, pada zaman dahulu di Desa Sriombo pernah ada kerajaan Pucang Sulo, tepatnya awal Masehi sampai abad ke 3, konon dipercaya merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa dan menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan lain.
Henri berharap dari situs – situs sejarah, justru akan mampu mengangkat nama Kabupaten Rembang. Apalagi jika nantinya muncul temuan penting, tentu bisa menjadi sarana penelitian, sekaligus wisata sejarah yang layak dihandalkan.
“Berawal dari Pucang Sulo ini, jauh lebih tua dari kerajaan Majapahit. Makanya kita penasaran dengan Sriombo. Saya sudah dialog dengan warga di Sriombo, jangan jadikan sejarah sebagai kepercayaan. Tapi bagaimana sejarah mampu mengangkat nama daerah. Apalagi jika nanti temuannya luas dan sekupnya nasional. Kalau dibutuhkan, dari sisi anggaran, DPRD dukung Pemkab, “ paparnya.
Sebagaimana kami beritakan, warga Desa Sriombo Kecamatan Lasem pada tanggal 24 November 2018 lalu, menemukan patung kepala Budha dan batu bata kuno tertimbun tanah, saat melakukan penggalian pondasi untuk bangunan gapura di perbatasan Desa Sriombo dengan Desa Bonang. Setelah temuan tersebut, bangunan gapura akan digeser 150 Meter dari titik semula. Menyangkut kelanjutan penggalian, pihak desa menunggu hasil penelitian dari Balai Arkeologi Yogyakarta. (Musyafa Musa).