

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz memastikan penganggaran untuk memindahkan Pasar Rembang ke kawasan Kampung Baru, Desa Sumberejo, tetap jalan terus.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan jika nantinya masih tetap muncul penolakan dari para pedagang, Pemerintah Kabupaten akan berupaya melakukan komunikasi sampai ada titik temu. Menurutnya, gagasan memindah pasar, demi kemajuan Rembang kedepan.
Ia mencontohkan di Pati terdapat swalayan ADA, ternyata banyak warga Kabupaten Rembang tiap sore berbelanja di tempat itu. Bukan berarti lahan bekas pasar kelak akan dijadikan mall. Tetapi sudah ada konsep, lahan sekira 1,2 Hektar dialihfungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan pertokoan yang menjual barang – barang elektronik maupun perkantoran perbankan. Selain itu, terdapat gedung pameran yang memajang produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan produk unggulan Kabupaten Rembang. Dengan cara tersebut, pihaknya ingin perputaran uang di Rembang semakin besar.
“Kita ingin warga nyari uang di sini, ya buangnya di Rembang juga. Makanya kami konsep lahan bekas pasar nantinya menjadi pertokoan modern, tempat pameran dan ruang terbuka hijau. Ini bisa jadi promosi yang mudah dan murah. Lha yang barang kebutuhan sehari – hari, tetap di pasar tradisional, “ jelasnya.
Abdul Hafidz menambahkan sebelum memindah pasar, Pemkab sudah melewati tahapan studi kelayakan maupun perencanaan. Begitu selesai, baru mengusulkan anggaran. Ia mengaku sempat tersentak kaget, begitu DPRD menolak pemindahan pasar, padahal sebelumnya menyetujui usulan dana untuk pembangunan Pasar Rembang yang baru.
“Saat masuk KUPPAS, DPRD menyetujui kok. Tapi belakangan berubah 180 derajat, ketika ketemu pedagang. Lha mbok dijawab dipertimbangkan dulu. Mohonlah etika komunikasi birokrasi dan etika dengan masyarakat dibangun, biar nggak menyakiti yang lain, “ imbuh Bupati.
Pemkab Rembang berencana mengalokasikan anggaran pembangunan Pasar Rembang yang baru senilai hampir Rp 60 Miliar, pada tahap pertama. Sedangkan sisa kekurangan Rp 20 Miliar, akan diajukan tahun anggaran berikutnya.
Belakangan, sebagian besar pedagang Pasar Rembang bersikukuh menolak pindah. Mereka mempersilahkan pasar lama ditata, asalkan tidak disuruh pindah. Alasannya, lokasi baru kurang strategis. (Musyafa Musa).