Pancur – Ada banyak cara merangsang masyarakat mau mendonorkan darahnya. Apalagi belakangan ini Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang sering menggelar kegiatan donor darah di pelosok pedesaan.
Seperti yang berlangsung di Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur, belum lama ini. Warga seusai mendonorkan darahnya, langsung mendapatkan layanan potong rambut gratis dan kupon potongan belanja.
Sukahar, seorang pendonor warga Desa Kalitengah, Kecamatan Pancur mengaku senang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Lebih – lebih setelah mendonorkan darah, dirinya bisa mencukur rambut gratis dan menerima kupon potongan belanja. Sukahar memastikan kalau kondisi badannya sehat, kelak siap melakukan donor darah lagi.
“Ternyata donor darah nggak sesakit yang saya kira. Habis donor kok rasanya badan ringan dan senang lah bisa berbagi terhadap sesama yang membutuhkan. Kabarnya 3 bulan sekali bisa donor, insyaallah bisa rutin nanti, “ tutur Sukahar.
Ahmad Sahal, selaku tukang potong rambut mengatakan pihaknya semula didatangi warga desa Pohlandak yang juga pegiat PMI, meminta bantuan potong gratis, bersamaan dengan donor darah. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menyambut baik. Apalagi pihaknya juga tengah menggulirkan program sosial cukur gratis di 3 lokasi usaha potong rambutnya yang tersebar di Desa Kalitengah Kecamatan Pancur, Lasem dan Pamotan.
“Jadi semua warga yang datang ke sini, yang ingin cukur rambut, nggak dipungut biaya. Jamnya antara setengah dua siang sampai empat sore. Kalau nggak bisa sekarang, ya bisa datang ke tempat usaha kami, Asfa Barber Shop di 3 lokasi. Voucernya berlaku selama 1 bulan. Acara kayak gini, sering kita lakukan kok mas, “ ungkapnya.
Pegiat PMI dari Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur, Shofi Ahmad Husnan membenarkan pemberian fasilitas potong rambut gratis dan voucer potongan belanja menjadi strategi, guna meningkatkan minat masyarakat mendonorkan darah.
“Kalau nantinya warga merasakan manfaat donor darah, kelak akan tumbuh kesadarannya dan tidak perlu susah – susah disosialisasikan lagi, “ bebernya. (Musyafa Musa).