Bulu – Warga Desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu secara tidak sengaja menemukan sebuah goa, saat mereka melakukan kegiatan bersih – bersih lingkungan di selatan kampung. Lokasi goa baru berjarak sekira 100 Meter, di bawah Goa Serojeh, goa yang lebih dulu ditemukan.
Agus Wahyudi, seorang warga Desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu menjelaskan semula ada rekannya mengetahui semak belukar mencurigakan. Setelah semak dibabati, ternyata mengetahui keberadaan goa. Lebih kaget lagi, saat sudah masuk ke dalam goa, bisa menjumpai bebatuan stalagtit dan stalagmit yang sangat indah. Terdapat batu mirip kepala gajah dan gadingnya, sehingga warga sepakat memberikan nama Goa Gajah.
“Menakjubkan pokoknya. Di dasar goa ini mengalir sungai yang airnya besar sekali. Ada batu mirip kepala gajah, kemudian batu kayak jamur. Makanya kami beri nama Goa Gajah. Ada pula yang menamakan Goa Cinta, karena bagian depan mirip kubah, ya seperti simbol cinta itu lho mas, “ tuturnya.
Agus menambahkan pemerintah desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu sudah berkomunikasi dengan Perhutani. Hasilnya cukup memuaskan, karena Perhutani memberikan lampu hijau untuk pengelolaan bersama kedepan. Kalau melihat kondisinya, tentu layak untuk dikembangkan. Apalagi sudah ada sejumlah wisatawan dari luar daerah, yang datang ke lokasi tersebut.
“Kemarin pengunjung dari Rembang dan Jatirogo, Tuban ke sini. Mereka ya asyik berselfie. Kami akui memang masih banyak kekurangan. Namun setidaknya ini menjadi momentum buat Mlatirejo sendiri, yang sudah dilirik masyarakat luar kampung, “ imbuhnya.
Menurut Agus, deretan goa di perbukitan Mlatirejo, potensial dijadikan satu paket dengan potensi alam dan agrowisata buah – buahan. Kendala paling pokok adalah buruknya akses jalan. Kalau Pemkab Rembang ingin membantu penataan jalan sebagai embrio pengembangan destinasi, tentu akan sangat melegakan. (Musyafa Musa).