Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup), tentang Lasem sebagai Kota Pusaka dan Toleransi.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan hal itu saat kegiatan dinamika pembangunan di kantor Kecamatan Lasem, Senin (05/11/2018).
Hafidz menyatakan Perbup tersebut akan segera terbit, apabila mendapatkan dukungan dari masyarakat Kecamatan Lasem.
“Kami berencana membuat ikon buat Lasem. Lasem sebagai Kota Pusaka Dan Toleransi. Lha nantinya dikuatkan dalam Perbup. Itupun kalau masyarakatnya nggak keberatan, “ beber Bupati.
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto menganggap di luar daerah, nama Lasem justru lebih dikenal masyarakat, daripada Kota Rembang. Kebetulan pada akhir bulan November, 400 an orang dari berbagai negara yang tergabung dalam Komunitas Peranakan Tionghoa akan berkunjung ke Lasem. Hal itu diharapkan semakin menambah gaungnya Lasem.
“Memang sempat muncul dinamika di tengah masyarakat. Tapi alhamdulilah sudah selesai. Ya mari, kita sama – sama guyup rukun mbangun Kabupaten Rembang, “ ujar Bayu.
Bayu menimpali pada tanggal 14 November 2018, Presiden Joko Widodo juga akan berkunjung ke Lasem, guna menandatangani prasasti kota toleransi di Lasem. Ia berharap akan menambah daya tarik, demi menunjang pengembangan Lasem kedepan.
“Pak Jokowi kabarnya ingin rawuh ke sini. Kita masih menunggu informasi lebih lanjut. Saya kira momentum yang cukup bagus buat Lasem, “ imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Lasem, Harjono mengibaratkan Lasem seperti boneka cantik, sehingga menarik perhatian banyak kalangan.
“Kita dukung adanya Perbup Lasem Kota Pusaka Dan Toleransi. Masyarakat titip pesan, mohon Lasem kedepan lebih ditata, tanpa mengubah karakteristik aslinya. Bagi saya, daerah ini memiliki potensi luar biasa, “ tandasnya. (Musyafa Musa).