Sale – Sejumlah warga Desa Sale, Kecamatan Sale, Kamis pagi (01 November 2018) membagikan puluhan masker di dekat lapangan Sale, sebagai bentuk keprihatinan terhadap bau busuk yang diduga berasal dari pabrik pengolahan kulit di Dusun Kowang, Desa Sale.
Bambang Sembodo Utomo, seorang warga Desa Sale menuturkan masker dibagikan kepada pengguna jalan yang melintas. Setidaknya dengan warga mengenakan masker, dapat mengurangi bau busuk. Aksi itu sekaligus untuk menunjukkan kepada pemilik usaha pabrik kulit, bahwa masyarakat merasa sangat terganggu oleh bau busuk.
“Kami melakukan aksi damai, melalui pembagian masker. Harapan kami yang punya pabrik kulit juga menyadari polusi ini sudah benar – benar mengganggu. Harusnya ada langkah – langkah serius, “ ungkap Bambang.
Bambang Sembodo menambahkan bau busuk dari pabrik kulit sudah sangat meresahkan. Bahkan ketika muncul tiupan angin, baunya terasa sampai radius 800 Meter. Disinyalir limbah tanpa pemrosesan sesuai standar, langsung dibuang ke sungai. Yang ironis kondisi ini terjadi sejak lama. Setahun lalu kepala desa setempat pernah menyampaikan keluhan warga kepada pemilik usaha, namun kurang mendapatkan tanggapan memuaskan.
Hingga belakangan hal itu terulang kembali. Saat perwakilan masyarakat melapor ke Dinas Lingkungan Hidup, disebutkan sample limbah pabrik telah diteruskan ke laboratorium. Apabila kelak hasil uji lab sudah turun, ia ingin Dinas Lingkungan Hidup memfasilitasi pertemuan dengan pemilik pabrik pengolahan kulit.
“Kalau saat ini kita mau menemui pemilik pabrik, sulit mas. Makanya saat pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup, kami ingin instansi tersebut bisa memfasilitasi. Biar warga dengan pemilik pabrik dapat ketemu dan saling bertukar pendapat, “ imbuhnya.
Disinggung mengenai kemungkinan masalah itu dilanjutkan ke proses hukum, warga sementara masih menempuh pendekatan persuasif. Tapi jika tak kunjung membaik, bisa jadi dilaporkan ke Polres Rembang. (Musyafa Musa).