Cerita Miris Para Pejabat, Ketika Datang Ke Dusun Ngotoko
Pembukaan TMMD Reguler, Senin pagi (15/10). (gambar atas) Bupati Rembang dan Wakil Gubernur Jawa Tengah saat berada di rumah warga Dusun Ngotoko.
Pembukaan TMMD Reguler, Senin pagi (15/10). (gambar atas) Bupati Rembang dan Wakil Gubernur Jawa Tengah saat berada di rumah warga Dusun Ngotoko.

Bulu – Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Rembang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merasa miris, saat Senin siang (15 Oktober 2018) datang ke Dusun Ngotoko, Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, lokasi yang menjadi sasaran Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler.

Rombongan pejabat naik mobil off road. Saat pulang dari Ngotoko, sejumlah mobil bahkan harus diderek, karena kesulitan melewati tanjakan.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengaku tidak bisa membayangkan, bagaimana sebelum program TMMD masuk memperbaiki jalan. Karena penataan baru tahap pertama, pihaknya mengisyaratkan perbaikan jalan terus dilanjutkan. Ia juga memerintahkan untuk mengidentifikasi potensi di Dusun Ngotoko, sehingga kedepan bisa dikembangkan.

“Pemerintah harus turun, makanya ketika saya ditawari pak Wagub mau ke lokasi, langsung saya iyakan. Tadi saya nanya, potensinya di sini tembakau. Kita carikan solusi, bagaimana pengelolaan tembakau, termasuk memungkinkan ada tidaknya pabrik, “ tutur Wakil Gubernur.

Taj Yasin menambahkan masih cukup banyak dusun terpencil di Jawa Tengah. Hal itu turut menyumbang angka kemiskinan, pada kisaran 11 %. Salah satu upaya Pemprov yakni ingin mengurangi ketertinggalan dusun – dusun terpencil, sehingga kemiskinan bisa dikurangi 1 digit.

“Di Ngotoko SD nggak ada, dikaji bagaimana baiknya. Di Jawa Tengah masih banyak dusun seperti Ngotoko, pembangunan kita ratakan. Jadi nggak hanya berjalan, melainkan harus sudah berlari ini. Matur nuwun sama TNI, sudah ikut bantu buka akses, “ imbuhnya.

Komandan Korem 073/Makutarama Salatiga, Kolonel Moch. Erwansjah mengungkapkan program TMMD menjadi tonggak pengembangan. Ia mendukung apabila para pejabat Pemkab Rembang, ingin menginap di rumah warga Dusun Ngotoko, untuk menyerap lebih jauh aspirasi masyarakat.

“Istilahnya ini kayak pancingan, lalu apa yang harus dilakukan lagi. Syukur pak Bupati dan Wakil Bupati mau menginap di sini, belanja masalah dari warga. Anggota kami juga menginap di rumah – rumah warga, untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, “ kata Danrem.

Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan Dusun Ngotoko sudah lama menjadi perhatian. Kali pertama ia menawarkan kepada warga, ingin listrik dulu atau penataan jalan. Ternyata warga menghendaki listrik dulu dan terealisasi tahun 2014 lalu. Setelah itu, baru penataan infrastruktur jalan. Pemkab Rembang menggelontorkan dana Rp 400 juta lebih, guna menunjang kegiatan tersebut.

“Sudah lama kami komitmen dengan Dusun Ngotoko, karena daerah terisolir. Waktu warga datang, saya tanya listrik dulu apa jalan dulu. Secara bertahap sudah kami akomodir, “ jelasnya.

Mengenai nasib anak – anak Dusun Ngotoko ketika sekolah harus berjalan kaki sekira 6 kilo meter pulang pergi ke SD N Pasedan I, Hafidz menganggap perlu ada kajian layak tidaknya didirikan SD di dusun tersebut.

“Kalau belum layak, mengingat jumlah KK nya baru 68 KK, kemungkinan solusi sementara, Pemkab Rembang membantu sarana transportasi untuk antar jemput anak sekolah, “ ungkap Hafidz.

Pembukaan TMMD sendiri terpusat di lapangan Desa Kemadu Kecamatan Sulang, karena lapangan Desa Pasedan Kecamatan Bulu kurang layak. Dalam pembukaan TMMD kali ini, diadakan pula pasar murah, donor darah, pengobatan gratis dan pelayanan KTP elektronik. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan