“Sampai Sini, Rasanya Benar – Benar Campur Aduk…”
Relawan BPBD Jawa Tengah mendirikan hunian sementara bagi pengungsi korban bencana di Palu. (gambar atas) Relawan BPBD Rembang, Nurrohmat ketika berada di lokasi bencana tsunami Palu.
Relawan BPBD Jawa Tengah mendirikan hunian sementara bagi pengungsi korban bencana di Palu. (gambar atas) Relawan BPBD Rembang, Nurrohmat ketika berada di lokasi bencana tsunami Palu.

Palu – Tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menargetkan bisa mendirikan 100 titik hunian sementara (Huntara) bagi pengungsi korban bencana dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Nurrohmat “Somad”, salah satu relawan dari Kabupaten Rembang yang berada di Palu, Sulawesi Tengah menjelaskan hunian sementara sangat dibutuhkan para pengungsi, setelah rumah mereka ambruk akibat bencana tsunami.

“Kalau melihat di sini, perasaannya campur aduk. Saya bangga bisa dikirim untuk membantu daerah bencana, tapi sedih juga liat penderitaan warga di sini. Campur merinding, kalau mengingat tanggung jawab relawan cukup besar, “ tuturnya.

Pria warga Desa Waru, Rembang ini menambahkan dirinya ditunjuk oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah, karena dianggap pernah memiliki pengalaman bertugas di daerah Pidie Jaya, Nangroe Aceh Darussalam, ketika bencana gempa dan tsunami menerjang Aceh.

Total relawan dan tim medis dari Jawa Tengah mencapai 120 orang, sehari – hari siaga di BPBD Sulawesi Tengah. Mereka fokus bertugas di dapur umum dan membuat hunian sementara.

“Saya mewakili BPBD Kabupaten Rembang, bersama temen – temen standbye di BPBD Sulawesi Tengah. Kemarin sempat ke wilayah Petobo Atas, kondisinya parah banget. Kayak diblender, jadi antara rumah hancur, sampah maupun yang lain – lain campur, “ imbuh Nurrohmat.

Relawan yang dikirim BPBD Jawa Tengah berangkat sejak tanggal 06 Oktober 2018 lalu. Mereka tiba di Palu tanggal 10 Oktober dan rencananya berada di Palu selama seminggu. Waktunya bisa ditambah, menyesuaikan perkembangan situasi di Palu. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan