Rembang – Pengurus Ikatan Pedagang Pasar Rembang, Rabu pagi (10 Oktober 2018) turun keliling mendatangi lapak – lapak pedagang, menyuarakan penolakan Pasar Rembang dipindah ke bekas pasar kambing Kampung Baru, Desa Sumberejo.
Dengan menggunakan alat pengeras suara, Muhtadi, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Rembang menjelaskan pihaknya mengedarkan selebaran semacam jajak pendapat kepada para pedagang, guna mengetahui apakah pedagang setuju pasar dipindah atau menolak.
Upaya tersebut merupakan hasil konsultasi dengan Komisi B Bidang Ekonomi DPRD. Anggota dewan menyarankan jika bersikap menolak, harus dilengkapi dokumen pernyataan resmi dari pedagang.
“Kenapa saya turun langsung menemui pedagang, ini saran dari Komisi B DPRD. Temen – temen pedagang kira – kira masih tetap mau bertahan di sini atau mau dipindah. Nanti ada petugas yang menyerahkan kertas, mohon diisi, “ teriak Muhtadi.
Muhtadi, pedagang kain warga Tawangsari Kelurahan Leteh, Rembang ini menambahkan sejauh yang ia temui, rata – rata pedagang memilih bertahan di lokasi pasar sekarang. Mereka enggan pindah, karena sejumlah alasan. Salah satunya menganggap calon lahan pasar baru kurang strategis, sehingga dikhawatirkan menurunkan pendapatan pedagang.
“Mari kita satukan tekad, jangan sampai dijebloskan ke pasar wedhus (kambing) sana. Tetap di sini mawon nggeh, aamin allahuma aamiin, “ imbuhnya sambil terus berjalan di tengah los pedagang.
Rencananya selebaran hasil jajak pendapat diserahkan kepada DPRD dan Pemkab Rembang, sekaligus untuk bahan audiensi.
Sebagaimana kami beritakan, Pemkab Rembang tahun ini menggandeng konsultan perencana PT. Indrakila dari Sidoarjo, Jawa Timur, untuk persiapan tahap awal pemindahan pasar. Baru tahun 2019 dijadwalkan pemindahan pasar terbesar di Kabupaten Rembang tersebut.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan luas lahan pasar saat ini 1,4 hektar, sedangkan lahan untuk pasar baru 2,6 hektar, sehingga diharapkan lebih representatif dan mampu menampung pedagang lebih banyak. Lagipula pedagang tidak dipungut biaya sepeserpun.
“Pasar saat ini sudah over kapasitas, makanya kita ingin pindahkan ke lokasi yang lebih luas, biar nggak semrawut. Saya tegaskan pemindahan bukan untuk menyengsarakan pedagang, tapi kami punya niat untuk menata lebih baik, “ pungkas Bupati. (Musyafa Musa).