Sarang – Warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Sarang digegerkan adanya temuan mayat laki – laki tergeletak di tengah sawah, Kamis (04 Oktober 2018) sekira pukul 09.00 Wib.
Kali pertama mayat dipergoki Kusnadi (34 tahun), warga Desa Sumbermulyo, Sarang, saat dirinya akan pergi ke tegalan, membawa pupuk kandang.
Kusnadi kemudian meminta bantuan warga lain, untuk bersama – sama mengecek. Mayat hanya mengenakan kain sarung, kondisi kulitnya sudah melepuh, akibat cuaca panas terik. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia lebih dari 24 jam. Setelah itu, warga melapor ke kepala desa dan diteruskan kepada aparat kepolisian.
Kepala Unit Reskrim Polsek Sarang, Aiptu Zaenal Abidin menjelaskan pihaknya turun ke lokasi kejadian, untuk mengidentifikasi mayat tersebut. Belakangan diketahui korban bernama Kasran (80 tahun), warga Desa Kebloran Kecamatan Kragan. Yang bersangkutan hidup menggelandang dan sudah sekira 20 hari meninggalkan rumah, karena mengalami gangguan jiwa. Identitas Kasran bisa dipastikan setelah tetangga korban dan perangkat desa Kebloran datang ke TKP.
“Posisi mayat terlentang, hanya pakai sarung. Kami cari tahu dari warga sekitar. Begitu asalnya dari Kebloran, kami kontak Polsek Kragan agar menyampaikan keluarganya. Yang datang ke sini tetangga dekat dan perangkat, untuk meyakinkan. Memang benar, korban mengalami gangguan jiwa, “ ungkapnya.
Aiptu Zaenal Abidin menambahkan tim medis dari Puskesmas Sarang juga datang untuk memeriksa mayat. Mereka tidak menemukan tanda – tanda kekerasan. Hanya tampak lecet di kaki dan punggung, kemungkinan karena benturan dengan tanah. Dari mulut korban mengeluarkan busa putih, diduga pengaruh stroke yang dialami korban.
“Artinya korban ini kami simpulkan bukan karena penganiayaan atau tindak kejahatan. Bisa saja lapar, kemudian kondisinya lemas di sini. Karena lama tidak diketahui warga, nyawanya nggak tertolong, “ beber Abidin.
Mayat Kasran selanjutnya dibawa menuju rumah duka di Desa Kebloran, Kecamatan Kragan dengan mobil Puskesmas Sarang. Pihak keluarga almarhum tidak menghendaki autopsi, sehingga jenazah langsung dimakamkan Kamis siang. (Musyafa Musa).