

Rembang – Memasuki masa pancaroba atau peralihan dari kemarau ke musim penghujan, warga Kabupaten Rembang dihimbau mewaspadai potensi bencana angin puting beliung, terutama di titik – titik desa yang kondisi geografisnya terbuka.
Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Purwadi Samsi menjelaskan saat ini beberapa kali sudah mulai muncul mendung pekat pada siang hari. Ketika hawa udara terasa pengap, maka perlu diantisipasi kemungkinan akan datang angin kencang.
Ia mengimbau kalau ada peristiwa bencana, aparat desa bisa segera melapor, supaya pihaknya cepat turun tangan. Kebetulan BPBD telah melatih relawan di sejumlah lokasi, harapannya mampu menjadi garda terdepan ketika terjadi bencana.
“Di sini baru sebatas mendung – mendung saja. Tapi kalau awan hitam sudah bergumpal, padahal sebelumnya panas terik, saat seperti itu harus waspada. Kesiapsiagaan dini menghadapi bencana cukup penting, mengantisipasi jatuhnya korban, “ jelasnya.
Purwadi Samsi menambahkan daerah rawan bencana banjir dan angin puting beliung di wilayahnya sudah terpetakan. Tinggal menunggu perkembangan cuaca kedepan. Apabila mengacu ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), musim penghujan di Kabupaten Rembang mulai bulan November atau awal Desember mendatang.
“Ini sudah pancaroba. Tapi musim penghujan di sini kemungkinan mundur. Cuman kalau melihat curah hujan tahun – tahun lalu, Rembang itu selalu belakangan dan curah hujannya rendah. Nggak seperti daerah Purwokerto dan Solo yang memang tinggi, “ imbuh Purwadi.
Catatan Radio R2B, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Rembang, rawan terkena bencana angin puting beliung. Namun beberapa kecamatan tergolong sering, diantaranya Kecamatan Kaliori, Sulang, Pamotan dan Kecamatan Lasem. (Musyafa Musa).