Rembang – Fraksi – fraksi di DPRD Rembang menyoroti kinerja Pemerintah Kabupaten, terkait program jalan tanpa lubang dan penurunan angka kemiskinan.
Mochammad Asnawi, dari Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD mengatakan masyarakat sangat mendukung ketika Pemkab menggulirkan program jalan tanpa lubang. Apalagi hal itu tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Namun menurutnya kebijakan tersebut masih jauh dari harapan.
“Ada misi khusus yang menginginkan jalan tanpa lubang, jalan mulus semulus pipi Syahrini. Masyarakat gembira hal ini bisa terwujud. Tapi pelaksanaannya masih kurang maksimal. Bagaimana hal itu bisa terjadi, sudah berapa persenkah jalan yang selesai ditata, “ ujar Asnawi.
Sementara itu, Puji Santoso, Sekretaris Fraksi Gerindra memilih mengkritisi kecilnya penurunan angka kemiskinan selama kepemimipinan Abdul Hafidz dan Bayu Andriyanto. Sesuai dokumen RPJMD, kemiskinan di Kabupaten Rembang ditargetkan turun 11,5 % dalam waktu 5 tahun. Tapi pihaknya pesimis dapat tercapai, mengingat penurunan kemiskinan tiap tahun tidak sampai 2,3 %.
“Kami cermati penurunan kemiskinan per tahun masih kecil, belum melebihi 2 %. Apakah bisa sampai tahun 2021, turun 11 % lebih, hingga akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati. Mohon ada strategi khusus untuk mengejar target tersebut, mengingat sudah tertuang dalam RPJMD, “ beber Puji.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menanggapi program jalan tanpa lubang tetap menjadi komitmen, karena penataan infrastruktur jalan merupakan prioritas. Anggaran yang diploting cukup besar, untuk pemeliharaan maupun peningkatan. Meski demikian penanganan dikerjakan secara bertahap.
“Nggak bisa langsung, karena perbaikan jalan butuh anggaran besar. Namun kita punya konsep berkelanjutan tiap tahun. Saya kira sebelum tahun 2021, semua jalan kabupaten akan mulus. Saat ini mayoritas ruas jalan antar kecamatan sudah bagus kan, “ kata Hafidz.
Menyangkut angka kemiskinan, target turun 11 % lebih diakui memang berat. Tapi hal itu untuk mendorong Pemkab Rembang bekerja lebih keras, dengan memberdayakan segala macam potensi.
“Insyaalah kami masih optimis. Kalaupun nanti nggak tembus 11 %, setidaknya kami ingin mendekati angka itu. Semoga saja nggak terlalu jauh terpautnya. Kita dorong terus melalui berbagai program, termasuk bedah rumah dan pembukaan lapangan kerja, “ imbuhnya. (Musyafa Musa).