Warga Demo Di Lokasi Sumur Migas, Sampaikan 5 Tuntutan
Aksi demo warga menuntut dioperasikannya sumur Migas di Desa Krikilan, Kecamatan Sumber.
Aksi demo warga menuntut dioperasikannya sumur Migas di Desa Krikilan, Kecamatan Sumber.

Sumber – Sekira 30 an orang warga Desa Krikilan, Kecamatan Sumber, Sabtu pagi (22 September 2018) menggelar demo di lokasi pengeboran Migas Pertamina Desa Krikilan.

Mereka mengatasnamakan sebagai Masyarakat Sumber Peduli Migas, langsung membentangkan poster di depan pintu gerbang masuk sumur Migas PHE Randugunting Pertamina. Selain itu, perwakilan massa juga berorasi.

Koordinator aksi, Gunanto membacakan 5 butir tuntutan, terkait keberadaan sumur gas di Desa Krikilan. Pihaknya mendesak Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan izin produksi sumur Migas, mendukung dibangunnya pabrik gas di Desa Krikilan, memprioritaskan tenaga kerja dari masyarakat Desa Krikilan untuk bekerja di pabrik gas, siap menunggu keputusan dari pemerintah pusat sampai akhir tahun 2018, dan mendukung penuh Pertamina untuk melakukan eksplorasi sumur gas, kemudian dikelola dan diproduksi di Desa Krikilan.

“Kami ingin adanya sumur gas di sini dapat memberikan kemasalahatan bagi masyarakat. Tapi kenapa sudah lama kok nggak ada kabar tindak lanjutnya, “ kata Gunanto.

Seorang warga Desa Krikilan, Kecamatan Sumber, Kurnia Anita mengungkapkan pengeboran sumur Migas di desanya berakhir pada bulan Desember tahun 2016 lalu. Tapi sampai sekarang, belum muncul kabar kelanjutan eksplorasi. Padahal masyarakat sekitar sudah menantikan pengelolaan, termasuk peluang datangnya investor ke Desa Krikilan.

“Demo ini sekaligus untuk menanyakan sebenarnya progresnya sejauh mana. Kalau desa ramai investasi, pengangguran kan bisa berkurang. Warga sekitar sini yang diterima menjadi pekerja di sumur Migas, rata – rata sebagai security. Pengin nggak hanya sekedar tenaga kasar, “ ungkapnya.

Sementara itu, Supervisor Sumur Randugunting II Desa Krikilan, Anton Sugiarto menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat, agar sumur Migas dapat segera beroperasi. Sejauh ini PHE Randugunting masih tahap mengajukan izin produksi dan butuh proses cukup panjang. Ia meminta warga sabar menunggu hasilnya.

“Yang jelas saya sampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak. Saya hanya bisa katakan, izin produksi masih proses. Soal kapan dimulai dan kelanjutannya seperti apa, kelak akan dijelaskan oleh manajemen. Bukan kapasitas saya, “ beber Anton.

Selama demo, situasi cukup aman. Anggota polisi dan petugas security sumur Migas tampak siaga di dekat pos penjagaan. Setelah mendapatkan penjelasan semacam itu, massa akhirnya mau membubarkan diri. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan