Kragan – Kecelakaan maut terjadi di jalur Pantura Dusun Pohlumbung, Desa Pandangan Kulon, Kecamatan Kragan, Sabtu (15 September 2018) sekira pukul 06.15 Wib. Sebuah truk tronton menabrak warga dan warung. Akibatnya, ibu dan anak meninggal dunia.
Korban bernama Nur Amidah (37 tahun) dan anaknya, Ijlal (04 tahun). Keduanya tercatat sebagai warga RT 10 RW 05 Desa Pandangan Kulon.
Menurut keterangan warga di sekitar lokasi kejadian, Nartoyo, waktu itu Nur Amidah baru saja mengantarkan sekolah anak pertamanya di SMP N I Kragan. Setelah itu Nur Amidah bersama Ijlal pulang dengan naik angkutan.
Begitu sampai, keduanya akan melanjutkan berbelanja ke pasar, sambil duduk – duduk di depan warung. Naas, dari barat atau arah Rembang melaju kencang truk tronton bermuatan mlinjo yang dikemudikan Joni Derosal, warga Semarang.
Truk melaju tak terkendali, kemudian menabrak ibu dan anak ini. Truk baru terhenti setelah menghantam warung, hingga sebagian bangunan porak poranda.
“Yang saya tahu dia baru saja pulang nganter anak pertamanya ke SMP. Setelah itu ibu Nur berduaan dengan anaknya yang lain, dik Ijlal ini. Terjadilah kecelakaan tersebut. Entah posisi korban sudah menyeberang jalan atau bagaimana, “ terangnya.
Petugas penyidik kecelakaan dari Pos Lalu Lintas Lasem, Aiptu Heri Yulianto mengungkapkan pihaknya menggelar olah TKP. Dari hasil keterangan sopir truk, yang bersangkutan mengaku dalam kondisi kurang sehat dan mengantuk.
“Ibu dan anak ini duduk di depan warung, kemungkinan nunggu angkutan, mau berbelanja soalnya. Setelah kecelakaan, sopir truk sudah kami amankan, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dia hanya mengalami luka ringan, “ kata Heri.
Sementara itu korban Nur Amidah yang sempat menderita luka berat dibawa ke Puskesmas Kragan II, namun belakangan dirujuk ke rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang. Sedangkan jenazah sang anak langsung diantar menuju rumah duka untuk dimakamkan. Siang harinya, Nur Amidah dilaporkan menyusul meninggal dunia. Peristiwa memilukan tersebut membuat tangis tetangga maupun kerabat korban langsung pecah, begitu jenazah tiba di rumah duka. (Musyafa Musa).