Rembang – Program industri rumahan dinilai mampu mengangkat perekonomian masyarakat. Program tersebut setidaknya telah dirasakan oleh warga Desa Tri tunggal dan Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan masalah tersebut saat kegiatan monitoring dan evaluasi program industri rumahan di aula lantai 4 kantor Bupati Rembang, Senin (10/9).
Bupati mengungkapkan warga desa Pasar Banggi telah mampu mengolah ikan menjadi produk yang bernilai tinggi. Hasil dari pelatihan – pelatihan yang diberikan, membuat kalangan perempuan mau mempraktekkan untuk pengembangan bisnis.
“Di Pasar Banggi contohnya, Ikan yang semula dijual laku Rp. 2 ribu, tapi dengan adanya pemberdayaan, melalui pelatihan – pelatihan, sekarang bisa dijual menjadi Rp. 6 ribu sampai Rp.10 ribu,” tuturnya.
Pihaknya berkomitmen mengawal program industri rumahan tersebut. Terkait pembiayaan, menurut Bupati tidak masalah, terlebih desa sudah memiliki regulasi yang mengatur bahwa dana desa bisa digunakan untuk pemberdayaan perempuan dan anak, sehingga dana pemkab dan dana desa saling sharing, guna mengoptimalkan industri rumahan.
Sejak tahun 2016 Desa Tritunggal dan desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang kebetulan menjadi sasaran program industri rumahan. Kedua desa terpilih karena memiliki cukup banyak warga kategori pra sejahtera. Selain itu, terdapat banyak perempuan dari kedua desa yang menjalankan usaha rumahan, dekat dengan potensi wisata, serta memiliki potensi sumber daya ikan yang melimpah. (Musyafa Musa).