Bedanya Guru Olahraga Dulu Dan Sekarang
Guru Penjaskes SD N VI Kutoharjo, Kuncono memberikan arahan kepada anak didiknya, belum lama ini.
Guru Penjaskes SD N VI Kutoharjo, Kuncono memberikan arahan kepada anak didiknya, belum lama ini.

Rembang – Sebutan guru olahraga sekarang ini berubah menjadi guru pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes). Pola pikir maupun sistem pembelajaran yang diterapkan guru pun berbeda.

Guru SD N VI Kutoharjo, Rembang, Kuncono menjelaskan dulu guru olahraga mengejar bagaimana siswa berprestasi di bidang olahraga. Tetapi saat ini lebih mengutamakan kesehatan siswa, sedangkan untuk prestasi diarahkan melalui kegiatan ekstra kurikuler.

Bedanya lagi, dulu tes semesteran terdapat materi teori olahraga. Namun kurikulum sekarang tidak ada. Menurutnya jangan heran, ketika guru kian memperbanyak praktek olahraga langsung. Sedangkan teori, bisa berjalan bersamaan saat praktek di lapangan.

“Kita fokus gimana supaya anak – anak bisa sehat jasmaninya. Soal pengetahuan teori tentang olahraga, dapat dipelajari beriringan ketika berada di lapangan. Maka pas dapat jam olahraga, nggak ada yang namanya di kelas, “ tuturnya.

Kuncono menambahkan pihaknya baru menggelar ekstra kurikuler, manyesuaikan agenda lomba. Ia mencontohkan pada saat akan berlangsung gerak jalan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI maupun Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), pembekalan ekstra kurikuler diintensifkan.

Bagi sekolah, tak terlalu sulit memantau bakat pelajar, karena biasanya mulai kelas IV, bakat pelajar sudah bermunculan.

“Jadi nggak tiap sore siswa masuk. Kami petakan ekstra kurikuler sesuai kebutuhan. Siswa nggak kaget kok dengan sistem semacam itu. Yang penting waktunya cukup. Seperti kemarin kita gerak jalan dapat juara I, “ imbuhnya.

Meski demikian, guru warga Grajen, Desa Sumberejo, Rembang ini menegaskan kesehatan siswa tetaplah prioritas utama. Mengingat dalam kondisi anak sehat, diharapkan ikut memperlancar aktivitas pendidikan mereka. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan