Lasem – Hanya dalam waktu lima hari, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Lasem mampu menggalang dana sekira Rp 150 Juta dan berbagai macam bantuan, untuk korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Salah satu panitia penggalangan dana, Munawir menjelaskan bantuan tersebut berasal dari jemaah NU maupun masyarakat. Diluar dugaan, antusias warga menyumbang luar biasa.
Untuk barang – barang meliputi bahan makanan, pakaian dan obat – obatan. Setelah sempat menghubungi otoritas pemerintah di Lombok – NTB, ternyata pengungsi korban bencana sangat membutuhkan bantuan lain seperti terpal, makanan bayi, popok bayi, pembalut wanita, kasur dan peralatan mandi. Panitia kemudian memutuskan menyisihkan uang hasil penggalangan sekira Rp 50 Juta, guna membeli barang – barang tersebut. Maka untuk bantuan berupa uang yang disumbangkan ke Lombok, kisaran Rp 100 Juta.
Menurut informasi, semenjak gempa mengguncang, harga terpal, kasur dan keperluan sehari – hari di Lombok langsung melonjak, bahkan kenaikannya berlipat – lipat dibandingkan hari biasa.
“Waktu itu yang nyumbang pampers, pembalut wanita dan keperluan mandi itu jumlahnya sedikit. Padahal di sana yang membutuhkan banyak. Maka kita inisiatif untuk menyisihkan uang hasil penggalangan, untuk dibelanjakan memenuhi kebutuhan tersebut. Biar di sana tepat fungsinya, “ kata Munawir.
Munawir menambahkan tekhnis pengiriman barang, dengan menggunakan 3 armada truk. Dirinya termasuk yang ikut mendampingi menuju Lombok. Kalau perjalanan lancar, sekira 2 hari ditargetkan sudah sampai lokasi tujuan. Ia berharap bantuan dapat meringankan beban korban bencana.
“Dua truk milik Pemkab, yang 1 truk kami sewa sendiri. Kalau melihat tayangan di televisi, kasihan sekali para korban. Apalagi yang anak – anak. Muda – mudahan mereka bisa segera lepas dari trauma dan nggak ada bencana lagi, “ tuturnya.
Bantuan yang dikumpulkan oleh PCNU Lasem, diberangkatkan dari Pondok Pesantren Kauman, Desa Karangturi Kecamatan Lasem, Minggu pagi (19 Agustus 2018). Lokasi ini menjadi posko penggalangan dana. Pengasuh Ponpes Kauman, Kiai Zaim Ahmad Mak’soem mengungkapkan kepedulian sesama anak bangsa harus senantiasa dipupuk, tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
“Inilah Indonesia. Mereka yang jauh dari kita ketika kena bencana, kami di sini juga ikut merasakan penderitaan korban, “ tandasnya. (MJ – 81).