Rembang – 112 anggota polisi dan aparatur sipil negara (ASN) Polres Rembang menjalani program pengendalian berat badan, karena bobot badan mereka melebihi ketentuan ideal.
Kepala Bagian Sumber Daya Polres Rembang, Kompol Riwayat Sosianto menjelaskan program tersebut merupakan kegiatan rutin. Porsi latihan khusus berlangsung pada Selasa dan Jum’at siang. Kali pertama anggota menjalani pengukuran tinggi dan berat badan, kemudian pengecekan tensi. Setelah pemanasan, anggota langsung lari di bawah terik sinar matahari. Dipilih siang, supaya lebih cepat membakar kalori. Selain itu kalau siang, tidak mengganggu aktivitas kedinasan anggota Polri. Sehabis olahraga, tensi dan bobot badan diukur kembali.
Nantinya tiap bulan dievaluasi. Kalau belum memenuhi target, maka kemungkinan pola latihan dirubah dan intensitasnya akan ditambah.
“Mulainya jam 2 siang sampai setengah 4 sore, jadi pada pagi hari anggota masih bisa beraktivitas. Begitu selesai, anggota dapat langsung pulang. Kami merancang program pengendalian berat badan ini berjalan selama 3 bulan, “ kata Riwayat kepada R2B, Kamis (16/08).
Kompol Riwayat Sosianto menambahkan jarak tempuh lari pada siang hari tidak diwajibkan harus berapa jauhnya. Namun secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan anggota.
Melalui langkah tersebut, diharapkan polisi memiliki postur badan yang ideal dan dapat menunjang rutinitas sehari – hari. Mengingat polisi dituntut kondisinya harus selalu fit.
“Lha kalau over weight, lari saja ngos – ngosan, bagaimana mau mengejar penjahat, misalnya seperti itu. Kita harapkan, polisi yang posturnya ideal dan Samapta. Artinya siap kapanpun menghadapi tantangan maupun yang emergency, lebih – lebih munculnya ancaman gangguan keamanan, “ terangnya.
Mengenai pathokan berat badan ideal, Riwayat menyebutkan masih menggunakan rumus lama, yakni tinggi badan dikurangi 110. Semisal tinggi badan 170 centi meter, kemudian dikurangi 110, maka berat badan ideal mencapai 60 Kg. (MJ – 81).