Rembang – PLN Rayon Rembang menargetkan penggantian 8 ribu unit KWH Meter listrik pra bayar (pulsa) merek PT. Global Meter Industry (Glomet) di rumah pelanggan se Kabupaten Rembang.
Manajer PLN Rayon Rembang, Sion Catur Sihono menuturkan sampai periode bulan Agustus ini, sudah 2.500 KWH Meter yang diganti dengan meteran baru merek lain. Penggantian meteran tanpa biaya sepeserpun. Ditargetkan penggantian KWH Meter Glomet akan selesai akhir tahun 2018.
Ia menegaskan kualitas meteran baru sudah melewati proses sertifikasi maupun penelitian dan pengembangan (Litbang). Untuk sementara, penggantian hanya khusus merek Glomet. Kebetulan jumlahnya cukup banyak, sehingga yang diprioritaskan adalah meteran listrik merek Glomet. Sedangkan merek lain, belum ada rencana penggantian.
“Kami tegaskan nggak ada biayanya. Jadi kalau ada yang memungut, silahkan laporkan ke PLN. Kebetulan merek Glomet ini jumlahnya lumayan banyak. Ini yang kita utamakan. Untuk merek lain, sementara belum muncul masalah, “ bebernya.
Sion menambahkan KWH Meter merek Glomet termasuk produk lama, sejak tahun 2012 lalu, sehingga perlu ada pembaruan. Apalagi terjadi sejumlah kasus, pengisian pulsa nominal kecil, namun bertahan dalam jangka waktu lama. Akibatnya merugikan pihak PLN. Untuk meteran baru, bentuk dan fiturnya sama, tidak berbeda dengan perangkat sebelumnya. Ia menyampaikan penggantian meteran tidak ada tendensi apapun, selain hanya untuk mengantisipasi kalau muncul masalah di kemudian hari.
“Yang namanya barang elektronik, kalau sudah lama kan ya sering ada masalah. Makanya kami ganti, biar nanti kalau muncul masalah, kita nggak disalahkan. Pelanggan nggak usah khawatir, setelah diganti akan jadi lebih boros atau gimana. Kami sebatas melakukan upaya preventif, “ terang Sion.
Sebagaimana kami beritakan, penggantian KWH Meter pra bayar merek Glomet terus berlangsung di Kabupaten Rembang. Langkah tersebut tak berjalan mulus, karena petugas pengganti meteran beberapa kali menghadapi penolakan dari warga. Mereka berdalih meteran listrik masih bagus, kenapa harus diganti.
Petugas pengganti KWH Meter di Kecamatan Sedan, Sunardi menyatakan jika pelanggan ngotot menolak, konsekuensinya tidak akan bisa mengisi pulsa listrik lagi, jika pulsa habis.
“Kalau listrik sudah padam, biasanya mereka nelfon saya lagi untuk datang. Ya sudah saya yang ngalah untuk kembali kesana. Namanya juga pelayanan, harus sabar menghadapi tipe orang bermacam – macam karakter. Tapi kebanyakan pelanggan mau menerima, setelah diberikan penjelasan, “ pungkasnya. (MJ – 81).