Inginkan Embung Besar, Bupati Ungkap Kendalanya
Potret kekeringan di Kecamatan Sumber.
Potret kekeringan di Kecamatan Sumber.

Sumber – Warga di Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber mendesak pembangunan embung skala besar di kampung mereka, karena tiap kali kemarau panjang, masyarakat selalu mengalami kesulitan air bersih.

Lamijan, seorang warga Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber mengatakan dampak musim kering tahun ini cukup parah, sehingga sumber air sumur bor dan embung mengering.

Akibatnya, sudah sebulan terakhir mengungsi mengambil air ke desa lain, di Desa Sekarsari yang jaraknya hampir 2 kilo meter. Kalau nantinya ada embung skala besar, diharapkan tampungan air lebih banyak saat musim penghujan dan bisa menjadi cadangan selama musim kemarau.

“Air sekarang ini menjadi kebutuhan pokok. Ya penginnya tiap hari ada bantuan air. Kedepan mohon bisa dibuatkan embung yang besar. Di sini embung kecil – kecil, airnya sudah habis. Jadi tiap hari ngambil air ke desa tetangga, “ kata Lamijan.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan untuk droping air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah diperintahkan menyalurkan bantuan air bersih. Yang penting pihak desa lebih dulu mengirimkan surat permohonan.

Sedangkan usulan pembangunan embung, yang menjadi kendala adalah status lahan. Kalau tanah milik desa, maka sumber anggaran pembangunan embung harus berasal dari dana desa. Tidak bisa status lahan milik desa, namun menggunakan anggaran dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.

“Kekeringan sudah kita petakan, mana saja yang rawan. Kami suplai air bersih dari Kaliori sampai Sarang. Yang embung memang nggak seperti dulu. Aturannya menyesuaikan dengan status lahan. Kecuali tanah milik negara, bisa langsung diintervensi pakai anggaran pemerintah. Lha padahal di desa – desa kan banyak yang lahannya milik desa, “ terang Bupati.

Hafidz menambahkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tak bisa gegabah memperluas jalur pipa distribusi dari Embung Grawan, Kecamatan Sumber ke desa – desa sekitar, mengingat harus menyesuaikan persediaan air. Saat kondisi sekarang, persediaan air menipis, sehingga jika dipaksakan, justru akan menyulitkan pelayanan. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan