Rembang – Serapan kredit usaha rakyat (KUR) di Kabupaten Rembang tergolong cukup tinggi. Selama tahun 2017, sejumlah bank yang menyalurkan KUR sudah menggelontorkan kredit Rp 159 Miliar lebih. Sedangkan sampai bulan Juli 2018, kredit usaha rakyat yang dicairkan sudah menembus Rp 107 Miliar lebih.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UMKM Kabupaten Rembang, Akhsanudin menuturkan untuk tahun 2017, jumlah penerima kredit 22.247 orang. Sementara hingga pertengahan tahun ini, tercatat 12.911 orang. Artinya, kalau sampai akhir tahun 2018, besaran nominal maupun penerima kredit, dipastikan akan semakin meningkat.
“Kan ini bergulir terus. Bank – bank yang menyalurkan KUR, diantaranya bisa lewat BRI, BNI, Bank Mandiri maupun Bank Jateng, “ kata Akhsanudin.
Ketika ditanya beberapa kali pemohon kecewa, karena pihak bank beralasan kuota kredit usaha rakyat (KUR) habis, Akhsanudin menduga hanya masalah perputaran saja. Menurutnya, bukan ditolak, tetapi bisa mengajukan pada periode bulan berikutnya.
“Pada prinsipnya pemerintah melalui bank tetap memberikan kesempatan. Kalau tidak langsung disetujui, mungkin ini hanya pertimbangan waktu saja, “ ungkapnya.
Bagi kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2018 ini lebih ringan. Mengingat besaran bunga KUR yang semula 9 %, sekarang menjadi 7 % per tahun. Bunga KUR baru tersebut mulai berlaku per tanggal 01 Januari 2018. Plafon KUR ditetapkan antara Rp 25 – 500 Juta. (MJ – 81).
Mantap rembang pro investasi! semoga produk umkm rembang makin dikenal sehingga serapan kur bisa lebih tinggi lagi.