Rembang – Omset transaksi penjualan dalam pameran Rembang Expo di gedung Balai Kartini tidak sesuai target.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Dan UMKM, Tri Handayani menjelaskan dari target Rp 2 Miliar, sampai penutupan pameran hari Sabtu (04/08) tercatat nilai transaksi Rp 1,5 Miliar.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UMKM Kabupaten Rembang, Akhsanudin menduga penurunan transaksi tersebut karena momennya sekarang ini setelah Hari Raya Idul Fitri dan beriringan dengan masa tahun ajaran baru anak sekolah. Hal itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Menurut Akhsanudin, omset bukanlah satu – satunya tujuan pameran. Tapi yang jauh lebih penting, bagaimana mampu mempromosikan produk – produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Apalagi ketika konsumen sudah tertarik dengan suatu barang, tidak harus membeli pada waktu pameran, tetapi bisa pada lain hari.
“Kalau antusias pengunjung luar biasa mas, cuman ya itu tadi untuk mau berbelanja yang kurang. Mungkin pada tahun – tahun berikutnya, bisa dipilih momen waktu yang tepat. Pasti akan kami evaluasi, “ beber Akhsanudin.
Seorang peserta pameran Rembang Expo, Sanyoto mengaku ikut memasarkan produk rengginang teri di stand Dinas Kelautan Dan Perikanan, bersama dengan produk lain.
Namun selama seminggu ikut pameran, nilai transaksi penjualan di stand tersebut memperoleh sekira Rp 6,5 Juta. Ia membenarkan pameran Rembang Expo memang ramai, namun daya beli pengunjung tidak seperti event tahun lalu. Kalau dibandingkan dengan Rembang Expo sebelumnya, diperkirakan terjadi penurunan penjualan 25 %. (MJ – 81).